PALANGKA RAYA – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 3, Edy Pratowo terus berupaya meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini menjadi fokus utama Edy ketika diamanahkan kembali memimpin Kalteng periode 2025-2030.
Menurut Edy, Kalteng punya potensi besar untuk menaikkan APBD menjadi Rp13 trilun hingga Rp15 triliun. Bahkan, Kalteng bisa meningkatkan APBD lebih besar lagi.
“Potensi kita bisa mengejar APBD itu bisa di angka 13 triliun sampai 15 triliun dan itu kita masih mau meningkat,” ucap Edy Rabu (23/10/2024).
Untuk realisasikan hal itu, Edy fokus terhadap pengembangan infrastruktur di Kalteng. Tujuannya, agar perusahaan-perusahaan yang ada di Kalteng tidak lagi berkantor di daerah Jawa.
Sebab menurut Edy, banyak perusahaan sawit dan tambang di Kalteng tidak punya kantor tetap. Justru, para pengusaha berkantor di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga luar negeri.
“Caranya bagaimana? ini banyak perusahaan-perusahaan di luar sana, perusahaan perkebunan, perusahaan pertambangan, yang selama ini kantor pusatnya itu bukan di Kalimantan Tengah tapi berada di Jakarta dan Jawa Barat, Jawa Timur, Surabaya, Semarang, bahkan ada yang sampai di luar negeri,” ujarnya.
Kondisi tersebut bagi Edy sangat merugikan Kalteng. Karena para pengusaha tersebut tidak bayar pajak secara langsung ke Kalteng, melainkan ke kantor pusat yang ada di daerah lain.
Sehingga, pemasukan ke Kalteng jadi lebih sedikit dibanding kantor-kantor pusat para pengusaha. Sebab itu, Edy bertekad untuk kembalikan para pengusaha-pengusaha tambang agar berkantor di Kalteng.
Hal itu sangat mampu meningkatak pendapat pajak daerah. Hasilnya, APBD Kalteng bisa lebih banyak dan mencapai target yang diinginkan.
“Sehingga NPWP-nya kan bayarnya harus di pusat bukan di Kalteng,” pungkasnya.(tim)