PALANGKA RAYA – Program penambahan dana desa sebesar Rp500 juta yang diusung oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, mendapat respons positif dari sejumlah kalangan.
Pengamat politik dari Universitas Palangka Raya (UPR), John Retei Alfri Sandi, menilai program ini menunjukkan keberanian dan komitmen pasangan tersebut untuk memperkuat pembangunan dari desa ke kota.
“Desa saat ini sudah mengelola dana yang cukup besar, yakni dana desa dari pemerintah pusat yang mencapai Rp1 miliar, ditambah alokasi dari pemerintah kabupaten. Dengan adanya tambahan Rp500 juta dari Agustiar-Edy, terlihat ada niat baik untuk memperkuat pemberdayaan di tingkat desa,” kata John Retei saat dihubungi, Kamis (31/10/2024).
John Retei menambahkan, penambahan dana ini menunjukkan komitmen kuat dalam desentralisasi fiskal yang membawa alokasi langsung ke desa-desa. Menurutnya, program ini akan menciptakan manfaat besar jika dikelola dengan baik, terutama dalam menggerakkan kegiatan-kegiatan pembangunan di daerah perdesaan.
“Program ini sangat berani, dengan tambahan Rp500 juta per desa untuk sekitar 1.400-1.500 desa di Kalimantan Tengah. Artinya, jika dihitung secara keseluruhan, alokasi anggaran ini bisa mencapai hampir Rp1 triliun. Ini luar biasa, terutama untuk mendorong pembangunan yang lebih efektif di tingkat desa,” ucap John.
Selain penambahan dana desa, John juga menyoroti keberlanjutan program pemerintahan sebelumnya yang diusung Agustiar-Edy sebagai modal penting. Pasangan ini dinilai memiliki nilai tambah dengan melanjutkan program yang telah berjalan, sehingga membawa kesinambungan yang diharapkan publik.
“Pasangan ini menawarkan desentralisasi keuangan ke desa, mendekatkan program-program dan pembiayaan langsung kepada masyarakat,” ucapnya.
Menurut John, ini adalah *political will* yang bagus, karena pembiayaan langsung ke desa akan mempermudah pemerintah provinsi, mengurangi beban, dan memastikan masyarakat di desa bisa merasakan langsung manfaat pembangunan,” jelasnya.
John juga menilai bahwa strategi Agustiar-Edy yang mengasosiasikan diri dengan pemerintahan saat ini menjadi nilai tambah dalam kampanye mereka.
“Pasangan ini memiliki modal lebih dengan membawa keberlanjutan pembangunan yang sudah dimulai. Ini menjadi poin kuat karena masyarakat akan mengasosiasikan mereka dengan kepemimpinan yang sudah ada, sehingga bisa menjadi alasan kuat untuk mendukung,” tutupnya.
Program ini, menurut John, akan sangat bermanfaat jika didukung dengan implementasi yang efektif, pengawasan ketat, dan pengarahan program pembangunan desa yang tepat.(tim/ram)