PERNAH bingung memilih pupuk terbaik untuk masa pertumbuhan tanaman cabai?
Seorang petani dari kanal Taniis 93 melakukan uji coba langsung di lapangan dengan tiga jenis pupuk populer: Urea, Ponska, dan NPK 16-16-. Hasilnya? Mengejutkan!
Metode Uji Coba yang Fair
Petani ini menanam 9 pohon cabai di polybag ukuran 20×20 cm. Masing-masing 3 pohon diberi:
• NPK 16-16 (ditandai biru),
• Ponska subsidi (merah),
• Urea (putih).
Dosis Pemupukan:
• 1 sendok teh pupuk + 1 gelas air (300 ml) untuk 3 tanaman. Setelah itu aplikasi dengan cara di kocor, tunggu sekitar 1 minggu baru dilanjutkan dengan pemupukan kedua
• Pemberian pupuk kedua, yaitu dengan cara ditabur sebanyak 1 sendok teh pupuk ke setiap tanaman.
Hasil Setelah 3 Minggu, setelah dua kali pemupukan, inilah hasil pengamatannya:
1. NPK 16-16
– Tunas air tumbuh banyak
– Daun standar
– Cocok untuk merangsang pertumbuhan cabang
2. Ponska Subsidi
– Tunas air juga banyak
– Harga lebih murah
– Paling hemat dan efektif!
– Pertumbuhan mirip NPK, tapi lebih ekonomis
3. Urea
– Daun lebih lebar
– Tunas air sangat sedikit
– Tidak cocok di musim hujan
– Kurang optimal untuk fase vegetatif cabai
Meskipun semua pupuk memberikan hasil yang hampir sama, Ponska subsidi menjadi pilihan terbaik:
• Hasil bagus
• Harga lebih terjangkau (Ponska Subsidi Rp4.000–5.000/kg vs NPK 16-16 Rp9.000–10.000/kg)
• Lebih merata merangsang pertumbuhan daun dan cabang
Tips Pemupukan Cabai untuk Pemula
- Gunakan pupuk NPK atau Ponska saat usia tanaman 1 minggu setelah tanam
- Larutkan pupuk, kocor pelan-pelan agar meresap sempurna
- Lakukan pemupukan kedua dengan cara ditabur di minggu ke-2
- Hindari pemakaian urea di musim hujan
Sudah tahu hasilnya, saatnya kamu praktek langsung! Bagikan info ini ke sesama petani dan mari tingkatkan panen cabai secara hemat dan cerdas.(*afa/ram)