RAGNAR Oratmangoen, pemain berdarah Maluku yang kini membela Timnas Indonesia, baru-baru ini menjadi sorotan para penggemar sepak bola Tanah Air. Bukan hanya karena performanya di lapangan, tetapi juga karena julukan unik ‘Wak Haji’ yang diberikan oleh para penggemar Indonesia.
Julukan ini, yang biasanya identik dengan mantan bintang Real Madrid dan Timnas Prancis, Karim Benzema, disematkan kepada Ragnar Oratmangoen karena statusnya sebagai seorang muslim. Uniknya, Ragnar Oratmangoen mengaku tidak pernah mempermasalahkan julukan tersebut dan justru merasa nyaman serta bangga dengan sebutan itu.
Kisah Ragnar Oratmangoen yang menjadi mualaf pada usia 15 tahun sempat mengejutkan banyak orang. Keputusannya memeluk Islam menjadi salah satu aspek yang jarang diketahui oleh publik.
Sebagai seorang pemain sepak bola yang kini berkarier di FC Groningen, Belanda, dan juga sebagai anggota Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menunjukkan bahwa keyakinan tidak membatasi dirinya untuk terus berkembang dan berprestasi di lapangan. Justru, identitasnya sebagai muslim membuatnya lebih dikenal dan diakui oleh para penggemar di Tanah Air.
Julukan ‘Wak Haji’ yang disematkan kepada Ragnar Oratmangoen tidak datang begitu saja. Sebagai seorang muslim, Ragnar Oratmangoen memang memiliki kemiripan dengan Karim Benzema, baik dari segi penampilan maupun keyakinan. Namun, Ragnar Oratmangoen sendiri mengaku tidak tahu persis kapan julukan itu mulai digunakan oleh para penggemar.
“Saya tidak tahu persis kapan itu terjadi. Tapi, aku dengar ini panggilan untuk Karim Benzema, mungkin seperti itu, dan karena aku juga muslim,” ujar Ragnar Oratmangoen dalam sebuah wawancara di YouTube Kahfeveryday.
Kesan lucu dan hangat terlihat ketika Ragnar Oratmangoen mengingat bagaimana para penggemar mulai memanggilnya dengan julukan tersebut. Menurutnya, mungkin julukan ini muncul karena warna kulit dan keyakinannya yang sama dengan Benzema. “Mereka melihat aku dengan warna kulit yang sama dari tanganku. Jadi mulai dari situ mereka mulai memanggil aku begitu,” jelasnya.
Ragnar Oratmangoen pun tidak mempersoalkan julukan itu, bahkan dia merasa bangga dan senang dengan panggilan tersebut. “Aku lihat di Instagram dan lainnya. Tiba-tiba meledak dan semua orang mulai memanggil aku begitu,” imbuhnya.
Ragnar Oratmangoen menunjukkan sikap yang sangat dewasa dalam menanggapi julukan ‘Wak Haji’. Dirinya tidak merasa tersinggung atau merasa terbebani dengan sebutan itu. Sebaliknya, dia menganggapnya sebagai bagian dari identitasnya di mata para penggemar.
“Ya, mungkin memang harus menerima saja kayaknya. Iya saya suka. Kayaknya nama panggilan yang bagus. Kayaknya semua orang mempunyai nama panggilan unik masing-masing,” ucap Ragnar Oratmangoen dengan senyum.
Sikap positif Ragnar Oratmangoen ini menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki mental yang kuat.
Selain Ragnar Oratmangoen, beberapa pemain naturalisasi Timnas Indonesia juga memiliki julukan unik dari para penggemar. Salah satunya adalah Jay Idzes, bek kelahiran Belanda yang dijuluki “Bang Jay” atau “Bang Jayadi” oleh para pendukung.
Julukan-julukan ini menunjukkan kedekatan antara para pemain dengan para penggemar, serta bentuk rasa hormat dan apresiasi dari para penggemar terhadap para pemain. Ragnar Oratmangoen, dengan julukan ‘Wak Haji’, telah menjadi salah satu idola baru di kalangan penggemar sepak bola Indonesia.
Ragnar Oratmangoen resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak Maret 2024, dan sejak itu dia telah bermain tiga kali untuk Timnas Indonesia dengan satu gol sebagai kontribusinya. Penampilan Ragnar Oratmangoen di Timnas Indonesia membawa warna baru bagi skuad Garuda, terutama dengan kehadirannya sebagai pemain yang memiliki kualitas bermain di liga Eropa.
Dengan usianya yang masih muda, Ragnar Oratmangoen memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi salah satu pemain kunci di Timnas Indonesia.
Karier Ragnar Oratmangoen di level klub juga tidak kalah menarik. Bermain untuk FC Groningen di Liga Belanda, Ragnar Oratmangoen menunjukkan performa yang stabil dan terus berkembang. Kemampuannya dalam mengolah bola dan visi bermain yang baik membuatnya menjadi salah satu pemain yang patut diwaspadai lawan. (jpc)