Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Atlet Cabor Dayung Minta Perhatian soal Sarpras Latihan

“Yang kami harapkan dari pengurus PODSI dan KONI Kalteng adalah tetap memperhatikan apa yang menjadi hak atlet, seperti uang saku,” katanya saat ditemui usai latihan di Sungai Kahayan, Pahandut Seberang, Jumat (11/6).

Sebelumnya Poliansyah bersama atlet lainnya pernah mengikuti pertemuan bersama Gubernur H Sugianto Sabran, serta dihadiri pengurus PODSI dan KONI.

“Itu kurang lebih dua bulan yang lalu, tapi sampai sekarang kami tidak tatu bagaimana kelanjutannya, begitu pun soal nasib kami,” tuturnya.

Dikatakan Poli –sapaan Poliansyah- hal yang menjadi keluhan utama pihaknya adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk latihan.

“Pelatih dan ofisial kan hanya memberikan program, tetapi tidak memahami kondisi yang berjalan di lapangan. Contohnya, soal perahu yang oleng atau bocor. Meski begitu tetap saja kami pakai. Bahkan ada yang inisiatif perbaiki sendiri. Perahu yang layak dipakai untuk latihan hanya 2 sampai 3 perahu saja. Bahkan saya sudah dua kali bikin kemudi sendiri,” ucapnya.

Baca Juga :  Sancho Siap Rangkul Swasta Memajukan Dunia Olahraga

Demi persiapan yang lebih matang, Poli bersama rekan-rekan atlet meminta perhatian serius dari pemerintah. Apalagi cabor dayung berpeluang besar mendapatka medali dalam ajang PON nanti.

“Kami pernah berencana untuk melakukan aksi turun ke jalan, tapi belum dilakukan, kami masih melihat situasi dan kondisi ke depan,” pungkasnya. (nue/ce/ala)

SKUAD DAYUNG KALTENG MENGHADAPI PON XX PAPUA

ATLET PUTRA

Agunawan                     

Didi Jenriadi                    

“Yang kami harapkan dari pengurus PODSI dan KONI Kalteng adalah tetap memperhatikan apa yang menjadi hak atlet, seperti uang saku,” katanya saat ditemui usai latihan di Sungai Kahayan, Pahandut Seberang, Jumat (11/6).

Sebelumnya Poliansyah bersama atlet lainnya pernah mengikuti pertemuan bersama Gubernur H Sugianto Sabran, serta dihadiri pengurus PODSI dan KONI.

“Itu kurang lebih dua bulan yang lalu, tapi sampai sekarang kami tidak tatu bagaimana kelanjutannya, begitu pun soal nasib kami,” tuturnya.

Dikatakan Poli –sapaan Poliansyah- hal yang menjadi keluhan utama pihaknya adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk latihan.

“Pelatih dan ofisial kan hanya memberikan program, tetapi tidak memahami kondisi yang berjalan di lapangan. Contohnya, soal perahu yang oleng atau bocor. Meski begitu tetap saja kami pakai. Bahkan ada yang inisiatif perbaiki sendiri. Perahu yang layak dipakai untuk latihan hanya 2 sampai 3 perahu saja. Bahkan saya sudah dua kali bikin kemudi sendiri,” ucapnya.

Baca Juga :  Sancho Siap Rangkul Swasta Memajukan Dunia Olahraga

Demi persiapan yang lebih matang, Poli bersama rekan-rekan atlet meminta perhatian serius dari pemerintah. Apalagi cabor dayung berpeluang besar mendapatka medali dalam ajang PON nanti.

“Kami pernah berencana untuk melakukan aksi turun ke jalan, tapi belum dilakukan, kami masih melihat situasi dan kondisi ke depan,” pungkasnya. (nue/ce/ala)

SKUAD DAYUNG KALTENG MENGHADAPI PON XX PAPUA

ATLET PUTRA

Agunawan                     

Didi Jenriadi                    

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/