PALANGKA RAYA-Kalteng Putra lagi-lagi mampu mencetak gol cepat saat menjamu Persewar Waropen, pada laga pekan ketiga Liga 2 Pegadaian musim 2023/2024 di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu sore (23/9). Gol Yanto Basna di menit 10’ membuat seisi stadion bergemuruh. Namun selepas gol itu, justru Persewar Waropen yang menguasai permainan. Tak ayal, di awal babak kedua, sepakan Boaz Solossa di dalam area penalti menggetarkan jala gawang Kalteng Putra. Hingga akhir laga, skor 1-1 tidak berubah.
Misi tim tuan rumah mengamankan tiga poin pun gagal. Sang nakhoda tim, Jafri Sastra, hanya bisa menunjukkan raut wajah kecewa, usai wasit Irfan Wahyu Wijanarko meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Jafri Sastra mengakui bahwa hasil tersebut bukan yang diinginkan pihaknya. “Hasil kali ini tidak memuaskan. Tentu mengecewakan manajemen, pelatih, dan suporter. Saya siap dievaluasi oleh pihak manajemen,” ungkap Jafri kepada wartawan usai pertandingan.
Pelatih asal Sumatera Barat itu mengakui, setelah berhasil unggul, pola permainan yang ditampilkan anak asuhnya justru menjadi tidak jelas. Setelah Persewar mencetak gol penyeimbang, barulah permainan kembali seperti yang diinginkan.
“Kami tim pelatih siap dievaluasi, terkhusus saya sebagai orang yang bertanggung jawab di tim ini,” ucapnya lagi.
Pelatih gaek itu mengakui ada banyak hal yang harus dievaluasi ke depan. Ia juga menyebut lini depan masih kurang maksimal. “Kalau untuk pemain depan yang sulit membuat gol itu sejak persiapan. Sudah kami evaluasi. Itulah sepak bola. Mereka sudah berusaha berjuang di lapangan untuk mencari keunggulan,” tuturnya.
Disinggung soal lini depan yang belum mampu memaksimalkan peluang, Jafri mengakui bahwa di tiap pertandingan, sejak awal hingga pekan ketiga, masih buntu di sektor serangan. “Ini kami catat, analisis, dan akan diperbaiki lagi ke depan supaya bisa memberikan hasil yang lebih baik,” tandasnya.
Salah satu pemain Kalteng Putra, Yanto Basna mengaku kecewa atas hasil yang didapatkan timnya kali ini, karena di luar prediksi.
“Insyaallah kami tidak akan berkecil hati. Masih banyak pertandingan selanjutnya. Kami akan bangkit dan meraih hasil positif ke depannya,” tuturnya.
Di tempat yang sama, pelatih kepala Persewar Waropen, Eduard Ivakdalam mengaku bersyukur timnya bisa mencuri satu poin di kandang Kalteng Putra. Menurutnya pertandingan berjalan sangat baik dan kedua tim telah menunjukkan kualitas permainan yang diharapkan.
“Satu poin ini saya rasa cukup untuk kami sebelum bekerja lagi pada pertandingan selanjutnya. Ini motivasi agar anak-anak bermain dengan baik di pertandingan berikut,” ujarnya kepada wartawan saat konferensi pers usai laga.
Eduard menyebut, tim jalannya pertandingan, anak asuhnya sudah bisa menguasai permainan dan menerapkan strategi-strategi yang direncanakan.
“Saya bangga, pemain muda lokal asli Papua mampu menahan tim tuan rumah yang bermaterikan banyak pemain asing dan naturalisasi,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pemain Persewar Waropen, Boaz Solossa mengaku sebelum laga timnya sudah menargetkan untuk mendapat poin di kandang lawan. Karena itu, hasil tanding kemarin patut disyukuri. Namun, ada keputusan wasit dalam pertandingan yang membuatnya kecewa.
“Sangat disesalkan keputusan wasit yang tidak begitu bijak. Harapannya, ke depan wasit bisa lebih fair,” tandasnya.
Terpisah, Rori, salah satu pengurus suporter Kalteng Mania, mengaku kecewa atas hasil pertandingan yang menghasilkan skor imbang. Pihaknya tidak menyalahkan pemain, karena sudah berusaha tampil baik.
“Namun kami kecewa dengan Jafri Sastra selaku pelatih, karena 36 miliar rupiah itu nilai yang didukung oleh CEO, tapi kenapa hasilnya begini saja, jadi kami minta agar pelatih dievaluasi,” ujarnya kepada wartawan.
Terkait kualitas pemain khususnya penyerang, Rori menilai perlu dipertajam lagi. Menurutnya, tim pelatih harus bisa melihat dan membaca karakter tiap pemain, berikut keunggulan masing-masing.
“Kalau memang tidak cocok dipasangkan dengan pemain lain, cari yang cocok. Turunkan pemain utama. Karena kami mau di kandang ini meraih poin penuh,” ujarnya.
Rori berharap Kalteng Putra bisa kembali mengarungi kompetisi Liga 1 musim depan. Ia juga berharap ketika sudah bermain di luar kandang, Laskar Isen Mulang dapat meraih kemenangan.
“Kalau enggak bisa menang, minimal seri, jangan sampai kalah. Kalau enggak bisa dievaluasi, ganti saja pelatihnya, karena nilai kontrak pelatih itu tidak kecil, 36 miliar rupiah bukan angka yang kecil,” tandasnya. (dan/ram)