Di kubu Inter Milan, pengalaman menjadi keunggulan utama. Ketiga gelandangnya pernah tampil di final Liga Champions 2023 melawan Manchester City, meski berakhir sebagai runner-up.
“Pengalaman adalah pembeda. Kami lebih siap dibanding saat final di Istanbul,” kata Calhanoglu kepada Sky Sport Italia.
Selain itu, Inter juga memiliki pelapis berkualitas seperti Davide Frattesi, yang bisa menjadi penentu jalannya pertandingan dari bangku cadangan.
Laga PSG vs Inter Milan di final Liga Champions 2025 diprediksi berlangsung ketat. Duel antar lini tengah diperkirakan akan menjadi kunci penentu kemenangan.
Apakah Segitiga Bermuda PSG mampu “menenggelamkan” pengalaman Inter Milan? Atau justru Calhanoglu dan kawan-kawan yang akan membuktikan kedewasaan taktikal mereka?
Jawabannya akan tersaji di Allianz Arena dini hari nanti. Satu hal yang pasti, sorotan dunia sepak bola kini tertuju pada pertarungan dua kekuatan taktik Eropa yang mengandalkan kreativitas gelandang dan kepaduan strategi. ***