Selasa, Juli 8, 2025
31 C
Palangkaraya

6 Poin Penting RUPS LIB:Liga 1 Ganti Nama, Klub Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing

PT LIGA INDONESIA BARU (LIB) telah resmi menggelar RUPS sebagai langkah persiapan menuju musim kompetisi 2025/2026.

Dalam rapat tersebut, sejumlah keputusan strategis disepakati, mulai dari rebranding liga hingga penetapan regulasi anyar terkait pemain asing dan pemain U-23.

Operator yang sebelumnya dikenal sebagai PT LIB kini akan mengusung nama baru, yakni I League, yang tetap bertanggung jawab atas penyelenggaraan Liga 1 dan kompetisi kasta kedua, Liga 2.

PT LIB berubah nama jadi I-League, dan Liga 1 berganti menjadi Super League, serta Liga 2 jadi Championships.

Saat ini, sebanyak 99 persen saham I League dimiliki oleh klub-klub peserta Liga 1.

Pada RUPS, diputuskan bahwa Liga 1 musim 2025/2026 akan dimulai pada 8 Agustus 2025 dan berakhir Mei 2026. Laga pembuka mempertemukan Persebaya Surabaya melawan tim promosi PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo.

Mulai musim 2025/2026, klub-klub di BRI Super League diperbolehkan mengontrak 11 pemain asing meski tak semua diperbolehkan masuk daftar susunan pemain (DSP).

“Dari sisi regulasi Liga 1 musim depan, regulasi tadi sudah dikomunikasikan sama semua pemilik klub, pemegang saham agak lumayan keras tadi. Jadi musim depan pemain asing adalah delapan yang bermain,” ujar Ferry di Hotel The Langham, Jakarta Selatan, pada Senin (7/7/2025).

Baca Juga :  Inter Juara Coppa

“Delapan pemain yang bermain, delapan di DSP, tapi boleh mendaftarkan sebelas pemain. Kalau klub hanya mau mendaftarkan delapan ya tidak apa-apa,” imbuh Ferry dikutip dari bola.net.

“Untuk delapan pemain asing tadi, tidak bisa diganti oleh pemain asing lagi dalam pertandingan. Intinya regulasi ini akan terus jadi regulasi mudah-mudahan tidak bergeser lagi,” tambah dia.

Salah satu keputusan paling mencolok dari RUPS adalah perubahan nama liga dan perusahaan.

Liga 1 kini dikenal sebagai Super League, sementara Liga 2 berganti nama menjadi Championship. PT LIB sendiri bertransformasi menjadi I-League, sebuah identitas baru yang diharapkan membawa semangat segar dalam pengelolaan kompetisi.

Rebranding ini bukan hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga mencerminkan visi baru untuk meningkatkan kualitas dan daya saing liga.

RUPS juga menetapkan regulasi baru terkait pemain U-23. Setiap klub diwajibkan mendaftarkan minimal lima pemain U-23.

Satu di antaranya harus bermain minimal 45 menit dalam setiap pertandingan. Aturan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada pemain muda untuk mengembangkan potensi mereka.

Regulasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemain-pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di level kompetisi tertinggi.

PT LIB menunjuk Takeyuki Oya sebagai General Manager (GM) Kompetisi dan Operasional I-League.

Baca Juga :  Belum Ada Kejelasan Transfer Mbeumo ke Man United, Tottenham Siap Menikung

Takeyuki Oya merupakan mantan petinggi J League yang memiliki pengalaman luas di dunia sepak bola. Penunjukan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia.

Dengan pengalamannya di J League, Takeyuki Oya diharapkan dapat membawa standar profesionalisme yang lebih tinggi dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia.

Ia akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompetisi berjalan dengan lancar, adil, dan transparan.

Penunjukan Takeyuki Oya sebagai GM I-League menunjukkan komitmen PT LIB untuk terus meningkatkan kualitas kompetisi dan profesionalisme pengelolaan sepak bola di Indonesia.

Diharapkan, dengan kehadiran Takeyuki Oya, Super League dan Championship dapat menjadi kompetisi yang lebih berkualitas dan menarik bagi para penggemar sepak bola di Indonesia.

Mulai musim depan, Liga 2 akan memiliki badan usaha sendiri. Struktur kepemilikan sahamnya adalah 52 persen milik I-League dan 48 persen dimiliki oleh klub-klub Liga 2.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan otonomi lebih besar kepada Liga 2 dalam pengelolaan kompetisi.

Dengan memiliki badan usaha sendiri, Liga 2 diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengelola aspek komersial, broadcasting, dan title sponsorship.

Hal ini akan memberikan kesempatan kepada Liga 2 untuk mengembangkan potensi bisnisnya dan meningkatkan kualitas kompetisi.(net)

PT LIGA INDONESIA BARU (LIB) telah resmi menggelar RUPS sebagai langkah persiapan menuju musim kompetisi 2025/2026.

Dalam rapat tersebut, sejumlah keputusan strategis disepakati, mulai dari rebranding liga hingga penetapan regulasi anyar terkait pemain asing dan pemain U-23.

Operator yang sebelumnya dikenal sebagai PT LIB kini akan mengusung nama baru, yakni I League, yang tetap bertanggung jawab atas penyelenggaraan Liga 1 dan kompetisi kasta kedua, Liga 2.

PT LIB berubah nama jadi I-League, dan Liga 1 berganti menjadi Super League, serta Liga 2 jadi Championships.

Saat ini, sebanyak 99 persen saham I League dimiliki oleh klub-klub peserta Liga 1.

Pada RUPS, diputuskan bahwa Liga 1 musim 2025/2026 akan dimulai pada 8 Agustus 2025 dan berakhir Mei 2026. Laga pembuka mempertemukan Persebaya Surabaya melawan tim promosi PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo.

Mulai musim 2025/2026, klub-klub di BRI Super League diperbolehkan mengontrak 11 pemain asing meski tak semua diperbolehkan masuk daftar susunan pemain (DSP).

“Dari sisi regulasi Liga 1 musim depan, regulasi tadi sudah dikomunikasikan sama semua pemilik klub, pemegang saham agak lumayan keras tadi. Jadi musim depan pemain asing adalah delapan yang bermain,” ujar Ferry di Hotel The Langham, Jakarta Selatan, pada Senin (7/7/2025).

Baca Juga :  Inter Juara Coppa

“Delapan pemain yang bermain, delapan di DSP, tapi boleh mendaftarkan sebelas pemain. Kalau klub hanya mau mendaftarkan delapan ya tidak apa-apa,” imbuh Ferry dikutip dari bola.net.

“Untuk delapan pemain asing tadi, tidak bisa diganti oleh pemain asing lagi dalam pertandingan. Intinya regulasi ini akan terus jadi regulasi mudah-mudahan tidak bergeser lagi,” tambah dia.

Salah satu keputusan paling mencolok dari RUPS adalah perubahan nama liga dan perusahaan.

Liga 1 kini dikenal sebagai Super League, sementara Liga 2 berganti nama menjadi Championship. PT LIB sendiri bertransformasi menjadi I-League, sebuah identitas baru yang diharapkan membawa semangat segar dalam pengelolaan kompetisi.

Rebranding ini bukan hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga mencerminkan visi baru untuk meningkatkan kualitas dan daya saing liga.

RUPS juga menetapkan regulasi baru terkait pemain U-23. Setiap klub diwajibkan mendaftarkan minimal lima pemain U-23.

Satu di antaranya harus bermain minimal 45 menit dalam setiap pertandingan. Aturan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada pemain muda untuk mengembangkan potensi mereka.

Regulasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemain-pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di level kompetisi tertinggi.

PT LIB menunjuk Takeyuki Oya sebagai General Manager (GM) Kompetisi dan Operasional I-League.

Baca Juga :  Belum Ada Kejelasan Transfer Mbeumo ke Man United, Tottenham Siap Menikung

Takeyuki Oya merupakan mantan petinggi J League yang memiliki pengalaman luas di dunia sepak bola. Penunjukan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia.

Dengan pengalamannya di J League, Takeyuki Oya diharapkan dapat membawa standar profesionalisme yang lebih tinggi dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia.

Ia akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompetisi berjalan dengan lancar, adil, dan transparan.

Penunjukan Takeyuki Oya sebagai GM I-League menunjukkan komitmen PT LIB untuk terus meningkatkan kualitas kompetisi dan profesionalisme pengelolaan sepak bola di Indonesia.

Diharapkan, dengan kehadiran Takeyuki Oya, Super League dan Championship dapat menjadi kompetisi yang lebih berkualitas dan menarik bagi para penggemar sepak bola di Indonesia.

Mulai musim depan, Liga 2 akan memiliki badan usaha sendiri. Struktur kepemilikan sahamnya adalah 52 persen milik I-League dan 48 persen dimiliki oleh klub-klub Liga 2.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan otonomi lebih besar kepada Liga 2 dalam pengelolaan kompetisi.

Dengan memiliki badan usaha sendiri, Liga 2 diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengelola aspek komersial, broadcasting, dan title sponsorship.

Hal ini akan memberikan kesempatan kepada Liga 2 untuk mengembangkan potensi bisnisnya dan meningkatkan kualitas kompetisi.(net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/