KABAR tak sedap menghampiri PSIS Semarang jelang Liga 2 Indonesia 2025/2026. Di tengah persiapan menatap musim baru, PSIS belum menemukan investor baru.
Di sisi lain, beberapa klub saat ini juga sudah mulai persiapan untuk menghadapi kompetisi Liga 2.
“Kasihan PSIS kalau begini terus, kami juga harus melakukan persiapan,” ungkap Direktur Utama PT Mahesa Jenar, Agung Bawono, dikutip dari detikJateng, Selasa (10/6/2025).
Agung melanjutkan, sampai saat ini belum ada institusi atau sosok yang mengutarakan keseriusan mengelola klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu. Padahal, kehadiran investor baru diharapkan bisa mengembalikan PSIS ke Liga 1.
PSIS Semarang resmi mendepak 17 pemainnya setelah terdegradasi ke Liga 2 Indonesia 2025/2026. Keputusan ini memicu kejutan besar di bursa transfer jelang kompetisi mendatang.
Tim kebanggaan Kota Semarang itu sedang mengalami turbulensi internal usai performa buruk di Liga 1 musim lalu. Ditambah dengan isu tunggakan gaji, kondisi ruang ganti tim Laskar Mahesa Jenar pun makin memanas.
Langkah ekstrem pun diambil manajemen dengan merombak besar-besaran skuad. Sebanyak 16 pemain dipastikan tidak lagi menjadi bagian dari tim musim depan.
Dikutip dari Jawa Pos, nama-nama yang dilepas antara lain adalah Gali Freitas, Adi Satryo, Syahrul Trisna, Haykal Alhafiz, dan Faqih Maulana. Disusul oleh Sandi Ferizal, Riyan Ardiyansyah, Joao Ferrari, dan Lucas Barreto.
Empat nama lain yakni Tri Setiawan, Ridho Syuhada, Boubakary Diarra, dan Alfeandra Dewangga juga masuk daftar rilis.
Tak ketinggalan, nama-nama penting seperti Septian David Maulana dan Gustavo Souza juga harus angkat koper.
Pemain asing seperti Sudi Abdallah dan Wildan Ramdhani pun tak luput dari perombakan ini. Total, separuh lebih kekuatan utama PSIS musim lalu resmi dibubarkan atau hampir 90 persen.
Belum ada pernyataan resmi dari manajemen PSIS soal penyebab pasti dibalik eksodus pemain besar-besaran ini. Namun tekanan dari suporter dan hasil minor di Liga 1 membuat manajemen harus bergerak cepat. (jpc)