Ramang Sahdi tak menyangka bisa tersesat di hutan, lokasi yang saban hari disambanginya untuk mencari kayu. Memikirkan bagaimana bisa tersesat, disertai keanehan demi keanehan yang terjadi, membuat bulu romanya berdiri. Ia merasa tak kuasa, lalu merapalkan doa-doa, meminta pertolongan Yang Kuasa.
Ramang Sahdi atau yang akrab disapa Abah Dipo tak terlihat batang hidungnya usai mencari kayu. Rabu pagi (16/11) merupakan hari terakhir warga melihat pria bertubuh kurus itu. Kemudian lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai pencari kayu itu dinyatakan hilang. Warga di Kelurahan Petuk Katimpun gempar. Setelah empat hari menghilang di hutan, pria 43 tahun tersebut ditemukan. Berikut ceritanya selama tersesat di hutan.
Saban musim banjir, beberapa bangunan sekolah di Palangka Raya terkena dampak. Baik itu bangunan, maupun akses menuju sekolah yang terendam air. Melihat fenomena tahunan itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin memiliki pemikiran akan memindahkan tempat belajar mengajar itu ke tempat yang lebih aman.
Kodim 1016 Palangka Raya mendapat kunjungan Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabes Angkatan Darat (Mabesad) untuk memantau program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-115 Kodim 1016/Plk tahun 2022 yang sedang berlangsung di Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, Selasa (18/10).
-Impian warga Kelurahan Petuk Katimpun untuk memiliki akses yang nyaman, sebentar lagi jadi kenyataan. Prajurit TNI-AD sedang membangun titian atau jembatan kayu yang membentang ratusan meter di kawasan permukiman warga di tepian Sungai Rungan. Jembatan tersebut akan mempermudah mobilitas perekonomian masyarakat.