Anak SF sesenggukan di depan ratusan pasang mata. Tangisnya pecah usai membaca puisi tentang ibu hasil gubahan tangannya. Bagi remaja 18 tahun itu, sosok ibu adalah segala-galanya. Sebagai anak didik pemasyarakatan (Andikpas), anak SF menumpahkan kerinduannya akan sosok ibu melalui bait puisi menyayat hati. Dia ciptakan di balik dinginnya jeruji besi.