Menjelang bulan suci Ramadan, Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Katingan turun ke lapangan untuk mengecek harga tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi yang dijual di pasaran. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Katingan Nurmakiyah dan anggota TPID Kabupaten Katingan lainnya, Kamis (9/3/2023).
PALANGKA RAYA - Pemerintah Kota Palangka Raya (Pemko) melalui Kelurahan Palangka bersama PT Betang Permai Industri mendistribusikan sebanyak 250 Tabung Gas LPG 3 Kilogram kepada masyarakat di lingkungan Kelurahan Palangka. Tepatnya di Komplek Pasar Kahayan, agar warga yang membutuhkan betul-betul terbantu sekaligus menekan angka inflasi di Kota Palangka Raya.
Belum terkendalinya harga elpiji 3 kilogram (kg) di Kota Palangka Raya mendorong pemerintah tingkat kecamatan mengumpulkan seluruh agen dan pemilik pangkalan. Mereka duduk bersama untuk menyepakati solusi terbaik mengenai penyaluran elpiji bersubsidi agar tepat sasaran.
Distribusi liquified petroleum gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg) dinilai belum tepat sasaran. Masyarakat kecil atau kurang mampu terpaksa membeli dengan harga selangit. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kecamatan Pahandut langsung mengumpulkan seluruh pengelola agen dan pangkalan elpiji untuk berembuk menyelesaikan masalah penyaluran.
Keluhan masyarakat terkait tingginya harga elpiji bersubsidi mendapat perhatian serius dari pemerintah provinsi. Sejatinya harga jual satu tabung gas “melon” berukuran 3 kilogram (kg) di tingkat pangkalan sebesar Rp22.000. Namun fakta di lapangan, warga harus merogeh kocek yang dalam untuk bisa mendapatkan satu tabung elpiji. Satu tabung dibeli seharga Rp35.000, bahkan sampai Rp45.000.