Tingginya harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi permasalahan serius di Kota Palangka Raya. Kebanyakan warga kurang mampu terpaksa membeli elpiji subsidi tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET). Diduga ada permainan oknum di tingkat pangkalan, sehingga warga terpaksa merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan tabung “melon” tersebut. Hasil inspeksi mendadak (sidak) ke pengecer, tim gabungan PT Pertamina Cabang Kalteng dan Pemko Palangka Raya menemukan harga eceran Rp27 ribu hingga Rp35 ribu per tabunganya.