Ramang Sahdi tak menyangka bisa tersesat di hutan, lokasi yang saban hari disambanginya untuk mencari kayu. Memikirkan bagaimana bisa tersesat, disertai keanehan demi keanehan yang terjadi, membuat bulu romanya berdiri. Ia merasa tak kuasa, lalu merapalkan doa-doa, meminta pertolongan Yang Kuasa.
Ramang Sahdi atau yang akrab disapa Abah Dipo tak terlihat batang hidungnya usai mencari kayu. Rabu pagi (16/11) merupakan hari terakhir warga melihat pria bertubuh kurus itu. Kemudian lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai pencari kayu itu dinyatakan hilang. Warga di Kelurahan Petuk Katimpun gempar. Setelah empat hari menghilang di hutan, pria 43 tahun tersebut ditemukan. Berikut ceritanya selama tersesat di hutan.