Sementara itu, vendor MBG di Kotim, Edwin, juga menyatakan masih menunggu instruksi dari pusat sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
"Kami siap menyesuaikan dengan arahan yang diberikan. Tetapi sampai saat ini belum ada kepastian dari BGN. Kami berharap segera ada keputusan agar kami bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik," ungkapnya. (bah/ens)
Oleh karena itu, pelatihan jurnalistik bagi pelajar dinilai sangat penting untuk membekali mereka dengan keterampilan menyaring informasi serta memproduksi berita yang akurat, aktual, dan berimbang.
“Generasi Z adalah generasi yang sangat akrab dengan teknologi. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan, karena mereka berperan besar dalam menyebarkan informasi. Dengan pelatihan ini, mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi yang cerdas, tetapi juga bisa menjadi produsen konten yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari para narasumber berpengalaman, termasuk dari pihak kepolisian yang memberikan wawasan terkait pencegahan hoaks. “Kita harus banyak belajar untuk menangkal berita hoaks dari narasumber yang terpercaya,” tandasnya. (mif/ens)
Sementara Kepala BKPSDM Kotim Kamaruddin Makkalepu mengatakan PNS menjelang purna tugas yang akan dilepas itu yaitu berjumlah 36 pengawas, 8 pejabat pelaksana, dan 22 pejabat fungsional.
Terkait sosialisasi ketaspenan dan pelatihan kewirausahaan bagi PNS yang akan memasuki masa purna tugas ini sebagai upaya pemberian wawasan pengetahuan terkait hak-hak kepegawaian bagi PNS yang akan memasuki purna tugas.
"Acara ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat berwirausaha bagi PNS saat menghadapi masa pensiun dan juga memberikan semangat untuk terus berkarya, mandiri dan sejahtera di masa purna tugas," tutupnya. (bah/ens)
Dia mengapresiasi peran petugas pendamping yang bertugas dalam penyelenggaraan ibadah haji. “Kepada para petugas pendamping, saya ucapkan terima kasih atas dedikasi, kesabaran, dan tanggung jawab yang diemban. Tugas yang diamanahkan kepada saudara sekalian sangat mulia dan penuh tantangan. Pastikan seluruh jemaah memperoleh pelayanan terbaik, baik dalam hal administrasi, kesehatan, maupun bimbingan spiritual, agar mereka dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman,” imbuhnya. (mif/ens)
“Kami melihat adanya potensi besar jika swalayan ini segera dioperasikan. Ini bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga bagian dari strategi besar kita untuk memberdayakan UMKM secara berkelanjutan,” katanya.
Kini, dengan adanya swalayan ini, diharapkan produk-produk lokal khas Kotim dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat dan wisatawan.
Para pelaku UMKM pun memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan bisnis mereka, tanpa harus bergantung pada bazar atau event-event musiman. (mif/ens)
Sanggul melanjutkan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan dukungan bagi UMKM, baik melalui pelatihan, akses permodalan, maupun perluasan pasar. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan UMKM sebagai motor penggerak pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lokal dalam meningkatkan daya saing dan mengembangkan jaringan bisnis mereka,” imbuhnya. (mif/ens)
Yayasan yang mengelola nantinya akan bertanggung jawab atas pemeliharaan, pendanaan, serta pengelolaan seluruh kegiatan di masjid tersebut.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut berkontribusi dalam menjaga dan memajukan masjid yang menjadi kebanggaan warga Kotim ini.
"Perhatian serta kepedulian kita semua akan sangat berarti untuk kemajuan Masjid Agung Wahyu Al Hadi yang merupakan masjid agung kebanggaan masyarakat Kabupaten Kotim," ungkapnya. (mif/ens)
Untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, Marjuki mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari sekolah, keluarga, hingga komunitas, untuk bersinergi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Mari kita bersama-sama berkontribusi sesuai dengan kapasitas kita masing-masing untuk mencapai visi Kotawaringin Timur yang unggul, sejahtera, bermartabat, maju dan berkelanjutan.
Upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup harus dimulai dari sekolah, dari rumah, dan dari diri kita sendiri," pungkasnya.
Dirinya berharap agar ke depan semakin banyak sekolah yang mengikuti jejak yang sama dan menjadikan sekolah sebagai pusat pendidikan yang tidak hanya membangun kecerdasan intelektual tetapi juga mengajarkan cinta serta tanggung jawab terhadap lingkungan
“Kami mengucapkan selamat dan terima kasih kepada sekolah-sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata. Jangan berhenti di tahap ini, teruslah bersemangat untuk lebih baik lagi,” pungkasnya.
Namun, dengan adanya pemangkasan ini, pemerintah daerah harus melakukan penyesuaian agar tetap dapat menjalankan program pembangunan sesuai dengan visi dan misi daerah.
"Dengan kebijakan efisiensi ini, Pemerintah Kabupaten Kotim akan berupaya mengoptimalkan anggaran yang ada agar pembangunan tetap berjalan dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama," pungkasnya. (bah/ens)