SAMPIT – Ruang terbuka hijau akan segera hadir di jantung Kota Sampit. PT Kahayan Semesta Investama secara resmi memulai pembangunan Taman Mentaya, sebuah kawasan publik seluas 21.000 meter persegi yang berlokasi strategis di Jalan Jenderal Sudirman, bersebelahan langsung dengan City Mall Sampit.
Proyek ini diharapkan menjadi wajah baru kota, sekaligus ruang tumbuh bagi kreativitas masyarakat dan geliat ekonomi lokal.
Taman Mentaya bukan sekadar proyek infrastruktur biasa. Ia lahir dari gagasan dan niat seorang putra daerah yang telah lama berkarya di luar kota namun tak pernah melupakan tanah kelahirannya.
Hosea Sanjaya, Presiden Direktur PT Kahayan Semesta Investama, yang juga dikenal sebagai pengusaha nasional berdarah Sampit, menggagas proyek ini sebagai bentuk kontribusi nyata kepada kota yang membesarkannya.
“Saya tahu betul makna Sungai Mentaya bagi warga Sampit, karena dulu saya sendiri hidup di pinggir sungai itu. Sekarang banyak orang sudah tak bisa mengaksesnya secara langsung. Karena itu saya ingin nilai-nilai Sungai Mentaya tetap hidup, salah satunya lewat taman ini,” kata Hosea saat selamatan awal pembangunan, Jumat (20/6/2025).
Dalam keterangan resminya, pihak perusahaan menyatakan bahwa taman ini akan dikembangkan dengan mengedepankan konsep keterbukaan dan kebermanfaatan. Sekitar 80 persen lahan akan difungsikan sebagai ruang hijau dan tempat publik yang nyaman, terbuka untuk semua kalangan tanpa pungutan biaya.
“Taman ini kami dedikasikan untuk masyarakat. Kalau bisa tidak ada parkir berbayar, tidak ada sewa tenan bagi UMKM. Ini adalah ruang bersama,” tegasnya.
Taman Mentaya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas ramah komunitas, seperti taman tematik, panggung musik terbuka, area tanaman dan ikan hias, serta pendopo-pendopo untuk UMKM dan pelaku seni.
Secara khusus, proyek ini juga akan menjadi wadah edukasi dan ekspresi seni anak-anak muda, melalui panggung kontes musik yang dirancang untuk pelajar tingkat SMP hingga SMA. Hadiah yang disiapkan pun bukan uang tunai, melainkan peralatan musik yang selama ini sulit dijangkau.
“Kalau mereka punya panggung, mereka akan punya keberanian menunjukkan karya. Dari situ terbentuk karakter dan kepercayaan diri,” ujar Hosea yang juga politisi Partai Gerindra itu.
Sebagai bagian dari pendekatan pemberdayaan lokal, seluruh pekerja yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan taman ini direkrut dari masyarakat Sampit. Setidaknya 50 orang terlibat langsung dalam proses awal pembangunan.
Taman Mentaya menjadi proyek lanjutan dari inisiatif sebelumnya yang telah dilakukan Hosea di kota ini, seperti pembangunan Wisma Kahayan, sebuah gedung usaha yang menggabungkan ruang pertemuan dan fasilitasnya, serta restoran dengan pelayanan ramah menggunakan motto milik semua.
Saat ini, Taman Mentaya sedang dibangun diatas 21.000 meter persegi dan ditargetkan dibuka pada 30 november mendatang. Tempat itunakan dilengkapi dengan tempat wisata dan hiburan kreatif bagi masyarakat Sampit, 80 persen ruang terbuka hijau, dan terdapat panggung musik rakyat hingga kolam pemancingan di tengah kota.
Taman Mentaya diharapkan tak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ruang publik yang inklusif, ramah komunitas, dan berpihak pada warga lokal.
“Kita targetkan selesai sebelum akhir tahun. Insya Allah bulan Oktober atau November sudah keliatan progresnya,” tandasnya. (mif/b/ram)