SAMPIT-Smansa Marching Day 2025, ajang kreativitas musik drum band yang diselenggarakan oleh alumni Marching Band Gita Suara SMA Negeri 1 Sampit, tercoreng.
Lomba yang jadi buah bibir itu terjadi lantaran adanya pencabutan trofi lomba drum band tingkat TK, Minggu (11/5/2025) sore.
Keputusan panitia yang merevisi hasil juara setelah pengumuman resmi memicu protes dari peserta dan orang tua murid.
RA Perwanida, yang semula diumumkan sebagai juara I. Disusul RA Nurul Iman sebagai juara II, dan RA Melati sebagai juara III, sempat membawa pulang piala.
Namun, hasil lomba kemudian diubah: TK Bhayangkari dinyatakan sebagai juara I, Perwanida turun ke posisi kedua, dan Nurul Iman menjadi juara III. RA Melati tersingkir dari daftar pemenang.
Kekecewaan mendalam disampaikan Reno, wali murid RA Nurul Iman.
Ia menyebutkan anak-anak sudah senang membawa pulang trofi, tiba-tiba disuruh mengembalikannya.
“Ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal tanggung jawab panitia. Kejadian ini menyakitkan bagi anak-anak dan mencoreng sportivitas,” ujarnya.(mif)