SAMPIT-Beban biaya pendidikan dasar dinilai masih menjadi kendala bagi sejumlah orang tua di Kotim. Menanggapi hal itu, kalangan legislatif mendorong kebijakan penyediaan seragam gratis bagi siswa baru di tingkat SD dan SMP.
Gagasan ini dilontarkan oleh Anggota Komisi III DPRD Kotim, SP Lumban Gaol, yang menilai kebijakan tersebut krusial sebagai bagian dari pemenuhan hak dasar pendidikan.
“Pendidikan dasar itu sifatnya wajib. Ironis kalau siswa SMA sudah dapat seragam gratis, sementara anak-anak SD dan SMP belum,” kata Gaol, Selasa (13/5/2025).
Ia menambahkan, program ini seharusnya menjadi prioritas, mengingat banyak keluarga di Kotim yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anak mereka.
Komisi III DPRD bersama Dinas Pendidikan Kotim saat ini tengah melakukan kajian awal terhadap rencana tersebut. Meski belum masuk dalam postur anggaran 2025, Gaol berharap pengadaan seragam gratis bisa dimulai pada tahun anggaran 2026.
“Sekarang sedang kami bahas. Memang belum dianggarkan, tapi kami ingin ini jadi program nyata tahun depan. Apalagi pemerintah provinsi sudah lebih dulu memberikan seragam gratis untuk siswa SMA dan SMK,” lanjutnya.
Gaol memperkirakan kebutuhan anggaran untuk merealisasikan program ini berkisar Rp5 miliar per tahun, mencakup siswa baru SD dan SMP negeri maupun swasta.
Menurutnya, angka tersebut bukan beban besar jika dibandingkan total anggaran pendidikan Kotim yang pernah mencapai ratusan miliar rupiah.
“Masalahnya bukan soal uang. Anggaran ada, tinggal kemauan dan keberpihakan kita pada masyarakat,” tegasnya.
Ia pun mendesak Dinas Pendidikan agar segera memasukkan usulan ini dalam daftar prioritas penganggaran tahun depan. Menurut Gaol, manfaat kebijakan ini akan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi terbatas.
“Kalau seragam saja sudah bisa ditanggung pemerintah, satu beban orang tua sudah terangkat. Jangan sampai ada anak yang putus sekolah hanya karena tidak punya seragam. Ini soal komitmen kita pada wajib belajar sembilan tahun,” pungkasnya. (mif)