PARU-PARU basah adalah istilah awam yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi medis seperti pneumonia atau efusi pleura, yaitu penumpukan cairan atau infeksi di paru-paru.
Dilansir dari pafidenpasarbali.org, paru-paru basah bukanlah penyakit sepele. Mengenali penyebab dan gejalanya sedini mungkin dapat mencegah komplikasi serius.
Menjaga kebersihan, daya tahan tubuh, serta menghindari faktor risiko adalah kunci utama untuk tetap sehat.
 Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur bukan karena tidur di lantai.
1. Infeksi Bakteri dan Virus
Penyebab paling umum pneumonia adalah infeksi bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae, dan virus seperti influenza atau COVID-19. Kuman ini masuk melalui saluran pernapasan dan menginfeksi jaringan paru.
2. Daya Tahan Tubuh Lemah
Orang dengan imun tubuh rendah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terserang pneumonia karena tubuh tidak cukup kuat melawan infeksi.
3. Paparan Asap Rokok dan Polusi Udara
Perokok aktif maupun pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia. Zat kimia dalam asap rokok merusak jaringan paru dan melemahkan pertahanan tubuh terhadap infeksi.
4. Paparan Udara Dingin Secara Berlebihan
Udara dingin bukan penyebab langsung pneumonia, tapi bisa menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih mudah tertular infeksi. Karena itu, berada terlalu lama di suhu rendah tanpa pelindung bisa menjadi faktor risiko tidak langsung.
5. Riwayat Penyakit Saluran Napas
Penderita asma, bronkitis kronis, atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) lebih mudah mengalami komplikasi infeksi saluran napas bawah, termasuk pneumonia.
6. Kebersihan Lingkungan dan Personal yang Buruk
Kurang menjaga kebersihan tangan, tinggal di lingkungan padat dan lembap, atau berbagi barang pribadi dengan orang sakit bisa mempercepat penularan kuman penyebab pneumonia.
Gejala yang Perlu Diwaspadai:
-
Batuk berdahak (kadang disertai darah)
-
Sesak napas atau napas cepat
-
Demam tinggi dan menggigil
-
Nyeri dada saat bernapas
-
Kelelahan berlebihan
Jika mengalami gejala di atas, apalagi berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan.
Pencegahan Paru-Paru Basah:
-
Vaksinasi (seperti vaksin pneumonia dan influenza)
-
Rajin cuci tangan dan menjaga kebersihan
-
Hindari rokok dan paparan polusi
-
Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan cukup istirahat
-
Segera obati infeksi saluran pernapasan atas sebelum menjalar ke paru-paru.(*)