Rabu, Mei 21, 2025
24.4 C
Palangkaraya

Bawa Map Hitam, Jokowi Dicecar 22 Pertanyaan Soal Ijazah dari SD hingga Kuliah!

KALTENG POS–Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025) terkait kasus dugaan ijazah palsu. Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi menjawab 22 pertanyaan yang mencakup latar belakang pendidikannya, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Jokowi tiba di Gedung Bareskrim sekitar pukul 09.40 WIB mengenakan batik cokelat dan peci hitam. Tanpa memberikan pernyataan kepada awak media, mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya melempar senyum sebelum masuk ke ruang penyidik. Sekitar pukul 10.47 WIB, Jokowi keluar dengan membawa sebuah map hitam.

“Pagi hari ini saya mendapatkan undangan dari Bareskrim dan saya memenuhi undangan itu,” kata Jokowi saat memberikan keterangan di lobi Bareskrim Polri, Jakarta.

Baca Juga :  Pemkab Kobar Gelar Tes Urine ASN untuk Cegah Peredaran Narkoba

Selain memberikan keterangan sebagai saksi, Jokowi juga mengambil kembali sejumlah dokumen asli berupa ijazah yang sebelumnya diserahkan ke penyidik. “Sudah saya ambil ijazahnya,” ujarnya sambil memperlihatkan map hitam yang dibawanya.

Dalam proses pemeriksaan, Jokowi mengaku mendapat 22 pertanyaan. “Pertanyaannya seputar ijazah dari SD, SMP, SMA sampai universitas,” jelasnya.

Terkait polemik yang terus bergulir di ruang publik, Jokowi menyatakan bahwa dokumen ijazahnya akan ditunjukkan di pengadilan, bukan melalui media atau publik secara langsung.

“Kalau memang diperlukan, lembaga yang paling kompeten untuk menilai adalah pengadilan, melalui hakim,” tegasnya.

Jokowi juga mengaku merasa sedih kasus ini terus digulirkan meskipun bukti-bukti pendidikan formalnya sudah ada. “Saya kasihan, tapi ya ini sudah keterlaluan,” ujarnya.

Baca Juga :  Selamat buat Lyodra Ginting yang Raih Penghargaan di Jepang

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi masih berlangsung dan dilakukan secara profesional.

“Proses penyelidikan dilakukan secara prosedural dan berkesinambungan, termasuk menunggu hasil dari laboratorium forensik,” ungkap Trunoyudo.

Ia juga menyebutkan bahwa gelar perkara akan dilakukan pada pekan ini. Hasil penyelidikan akan disampaikan secara transparan kepada publik. “Apa yang dihasilkan akan disampaikan secara terbuka dan transparan,” tegasnya. (*)

KALTENG POS–Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025) terkait kasus dugaan ijazah palsu. Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi menjawab 22 pertanyaan yang mencakup latar belakang pendidikannya, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Jokowi tiba di Gedung Bareskrim sekitar pukul 09.40 WIB mengenakan batik cokelat dan peci hitam. Tanpa memberikan pernyataan kepada awak media, mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya melempar senyum sebelum masuk ke ruang penyidik. Sekitar pukul 10.47 WIB, Jokowi keluar dengan membawa sebuah map hitam.

“Pagi hari ini saya mendapatkan undangan dari Bareskrim dan saya memenuhi undangan itu,” kata Jokowi saat memberikan keterangan di lobi Bareskrim Polri, Jakarta.

Baca Juga :  Pemkab Kobar Gelar Tes Urine ASN untuk Cegah Peredaran Narkoba

Selain memberikan keterangan sebagai saksi, Jokowi juga mengambil kembali sejumlah dokumen asli berupa ijazah yang sebelumnya diserahkan ke penyidik. “Sudah saya ambil ijazahnya,” ujarnya sambil memperlihatkan map hitam yang dibawanya.

Dalam proses pemeriksaan, Jokowi mengaku mendapat 22 pertanyaan. “Pertanyaannya seputar ijazah dari SD, SMP, SMA sampai universitas,” jelasnya.

Terkait polemik yang terus bergulir di ruang publik, Jokowi menyatakan bahwa dokumen ijazahnya akan ditunjukkan di pengadilan, bukan melalui media atau publik secara langsung.

“Kalau memang diperlukan, lembaga yang paling kompeten untuk menilai adalah pengadilan, melalui hakim,” tegasnya.

Jokowi juga mengaku merasa sedih kasus ini terus digulirkan meskipun bukti-bukti pendidikan formalnya sudah ada. “Saya kasihan, tapi ya ini sudah keterlaluan,” ujarnya.

Baca Juga :  Selamat buat Lyodra Ginting yang Raih Penghargaan di Jepang

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi masih berlangsung dan dilakukan secara profesional.

“Proses penyelidikan dilakukan secara prosedural dan berkesinambungan, termasuk menunggu hasil dari laboratorium forensik,” ungkap Trunoyudo.

Ia juga menyebutkan bahwa gelar perkara akan dilakukan pada pekan ini. Hasil penyelidikan akan disampaikan secara transparan kepada publik. “Apa yang dihasilkan akan disampaikan secara terbuka dan transparan,” tegasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/