AKHIRI Puasa GelarTANGIS Son Heung Min pecah seketika setelah peluit panjang laga final Liga Europa 2024/2025 dibunyikan di akhir laga.
Tottenham Hotspur keluar sebagai juara usai menaklukkan Manchester United 1-0 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/5) dini hari WIB.
Gol kemenangan The Lilywhites dicetak Brennan Johnson di menit ke-42. Ia sukses menyelinap di antara bek MU untuk menyambut umpan silang Pape Sarr.
Son Heung Min menjadi sorotan selepas laga. Kapten Spurs itu tak kuasa menahan air mata setelah peluit panjang ditiup.
Bintang Korea Selatan itu banjir air mata saat memeluk salah satu staf pelatih Tottenham. Pertanda sukacita tak terkira sedang terjadi dalam hidupnya.
Sebab, ini merupakan gelar pertama Son setelah 10 tahun membela Tottenham Hotspur. Ia menjadi satu-satunya pemain yang bertahan dalam 10 tahun terakhir di saat lainnya pergi.
Wajar bila namanya tercatat dalam sejarah Spurs. Cap sebagai legenda pun bukan hal yang berlebihan jika mengingat apa yang sudah ia berikan kepada klub asal London Utara tersebut, yakni 173 gol dan 101 asis dalam 454 penampilan.
“Katakan saja saya seorang legenda. Kenapa tidak? Hanya hari ini!” ujar Son penuh semangat kepada TNT Sports usai laga.
“Selama 17 tahun tidak ada yang melakukannya, jadi hari ini katakanlah pemain-pemain hebat ini mungkin (sudah menjadi) legenda klub. Inilah yang selalu saya impikan. Hari ini adalah hari itu terjadi. Saya adalah pria paling bahagia di dunia.”(net/ram)
AKHIRI Puasa GelarTANGIS Son Heung Min pecah seketika setelah peluit panjang laga final Liga Europa 2024/2025 dibunyikan di akhir laga.
Tottenham Hotspur keluar sebagai juara usai menaklukkan Manchester United 1-0 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/5) dini hari WIB.
Gol kemenangan The Lilywhites dicetak Brennan Johnson di menit ke-42. Ia sukses menyelinap di antara bek MU untuk menyambut umpan silang Pape Sarr.
Son Heung Min menjadi sorotan selepas laga. Kapten Spurs itu tak kuasa menahan air mata setelah peluit panjang ditiup.
Bintang Korea Selatan itu banjir air mata saat memeluk salah satu staf pelatih Tottenham. Pertanda sukacita tak terkira sedang terjadi dalam hidupnya.
Sebab, ini merupakan gelar pertama Son setelah 10 tahun membela Tottenham Hotspur. Ia menjadi satu-satunya pemain yang bertahan dalam 10 tahun terakhir di saat lainnya pergi.
Wajar bila namanya tercatat dalam sejarah Spurs. Cap sebagai legenda pun bukan hal yang berlebihan jika mengingat apa yang sudah ia berikan kepada klub asal London Utara tersebut, yakni 173 gol dan 101 asis dalam 454 penampilan.
“Katakan saja saya seorang legenda. Kenapa tidak? Hanya hari ini!” ujar Son penuh semangat kepada TNT Sports usai laga.
“Selama 17 tahun tidak ada yang melakukannya, jadi hari ini katakanlah pemain-pemain hebat ini mungkin (sudah menjadi) legenda klub. Inilah yang selalu saya impikan. Hari ini adalah hari itu terjadi. Saya adalah pria paling bahagia di dunia.”(net/ram)
