Jumat, Juni 6, 2025
23.5 C
Palangkaraya

Sosok Ahmad Bajuri, Kades "Mungil" Asal Kalteng yang Makin Terkenal (1)

Berawal dari Staf, Rela Menggunakan Dana Pribadi Membangun Desa Palampai

Sosok Ahmad Bajuri belakangan ini menarik perhatian publik. Pria kelahiran 26 Juni 1993 itu viral di dunia maya setelah videonya beredar di media sosial saat rapat koordinasi kepala desa (Kades) se-Kalimantan Tengah (Kalteng) di Palangka Raya akhir Mei lalu.

 

SUHARTOYO, Kuala Kapuas

 

AHMAD Bajuri dilantik sebagai Kepala Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas pada 29 Agustus 2022.

Pria berperawakan mungil seperti anak remaja itu berhasil merebut hati masyarakat Desa Palampai pada pemilihan kepala desa serentak tanggal 26 Juli 2022.

Bagaimana perjalanan Ahmad Bajuri menjabat sebagai kepala desa di wilayah pesisir Kabupaten Kapuas? Sebelum menjadi kepala desa, Ahmad Bajuri merupakan staf di Pemerintahan Desa Palampai. Ia juga sempat menjabat sebagai sekretaris desa selama dua tahun.

Terpilihnya Ahmad Bajuri sebagai kepala desa berkat dorongan dari para sesepuh dan masyarakat desa setempat.

Baca Juga :  Kompleks Terbersih di Kota Cantik, Kelola Sampah Jadi Bernilai Ekonomis

“Dahulu, kakek kami merupakan salah satu pendiri kampung ini (Desa Palampai). Kemudian tokoh masyarakat dan sesepuh desa mendorong saya untuk maju sebagai kepala desa pada 2022 lalu,” ungkap Bajuri kepada Kalteng Pos, Selasa (3/6).

Perhatian Ahmad Bajuri terhadap kemajuan masyarakat dan desa tersebut sangat besar. Mayoritas warga di desa itu bekerja sebagai nelayan. Namun desa tersebut juga memiliki potensi pertanian, khususnya komoditas hortikultura.

Untuk itu, ia mendorong pengembangan perkebunan hortikultura di desanya. Namun dalam pengembangan pertanian, diperlukan pembuatan tanggul agar air pasang tidak menenggelamkan lahan petani.

Bahkan, untuk membangun tanggul sepanjang 1 kilometer yang melindungi 30 hektare sawah, Ahmad Bajuri rela menggunakan dana pribadi. Pasalnya, tidak ada anggaran dari dana desa untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

“Saat itu kebetulan ada alat berat yang bekerja di desa sebelah. Setelah melalui negosiasi, mereka bersedia mengerjakan pembuatan tanggul dengan harga yang lebih terjangkau,” ujarnya.

Baca Juga :  Terharu Melihat Persatuan dan Keberagamaan Budaya Nusantara

Meski harganya terjangkau, dana yang dimiliki Ahmad Bajuri tetap kurang. “Namun saat itu ada masyarakat yang meminjamkan uang kepada saya dengan pembayaran secara dicicil,” kenang Bajuri.

Ia berharap masyarakat desanya tidak hanya mengandalkan nelayan sebagai sumber penghasilan, tetapi juga memiliki sumber ekonomi lain, yaitu dengan mengembangkan budidaya semangka dan sayur-sayuran.

“Dengan demikian, saya berharap perekonomian masyarakat Desa Palampai dapat meningkat,” harapnya.

Dalam membangun desa, Ahmad Bajuri juga tidak terpaku hanya pada anggaran dana desa dari pemerintah. Ia juga jeli dalam mencari program dari pemerintah daerah untuk dilaksanakan di desanya.

“Alhamdulillah, teman-teman anggota DPRD Kabupaten Kapuas juga banyak membantu proposal yang kami sampaikan,” ujarnya.

Pada tahun 2023, desanya juga mendapat bantuan bedah rumah sebanyak 22 unit. “Bantuan bedah rumah itu sangat membantu masyarakat kami,” tandasnya. (bersambung/ala)

Sosok Ahmad Bajuri belakangan ini menarik perhatian publik. Pria kelahiran 26 Juni 1993 itu viral di dunia maya setelah videonya beredar di media sosial saat rapat koordinasi kepala desa (Kades) se-Kalimantan Tengah (Kalteng) di Palangka Raya akhir Mei lalu.

 

SUHARTOYO, Kuala Kapuas

 

AHMAD Bajuri dilantik sebagai Kepala Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas pada 29 Agustus 2022.

Pria berperawakan mungil seperti anak remaja itu berhasil merebut hati masyarakat Desa Palampai pada pemilihan kepala desa serentak tanggal 26 Juli 2022.

Bagaimana perjalanan Ahmad Bajuri menjabat sebagai kepala desa di wilayah pesisir Kabupaten Kapuas? Sebelum menjadi kepala desa, Ahmad Bajuri merupakan staf di Pemerintahan Desa Palampai. Ia juga sempat menjabat sebagai sekretaris desa selama dua tahun.

Terpilihnya Ahmad Bajuri sebagai kepala desa berkat dorongan dari para sesepuh dan masyarakat desa setempat.

Baca Juga :  Kompleks Terbersih di Kota Cantik, Kelola Sampah Jadi Bernilai Ekonomis

“Dahulu, kakek kami merupakan salah satu pendiri kampung ini (Desa Palampai). Kemudian tokoh masyarakat dan sesepuh desa mendorong saya untuk maju sebagai kepala desa pada 2022 lalu,” ungkap Bajuri kepada Kalteng Pos, Selasa (3/6).

Perhatian Ahmad Bajuri terhadap kemajuan masyarakat dan desa tersebut sangat besar. Mayoritas warga di desa itu bekerja sebagai nelayan. Namun desa tersebut juga memiliki potensi pertanian, khususnya komoditas hortikultura.

Untuk itu, ia mendorong pengembangan perkebunan hortikultura di desanya. Namun dalam pengembangan pertanian, diperlukan pembuatan tanggul agar air pasang tidak menenggelamkan lahan petani.

Bahkan, untuk membangun tanggul sepanjang 1 kilometer yang melindungi 30 hektare sawah, Ahmad Bajuri rela menggunakan dana pribadi. Pasalnya, tidak ada anggaran dari dana desa untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

“Saat itu kebetulan ada alat berat yang bekerja di desa sebelah. Setelah melalui negosiasi, mereka bersedia mengerjakan pembuatan tanggul dengan harga yang lebih terjangkau,” ujarnya.

Baca Juga :  Terharu Melihat Persatuan dan Keberagamaan Budaya Nusantara

Meski harganya terjangkau, dana yang dimiliki Ahmad Bajuri tetap kurang. “Namun saat itu ada masyarakat yang meminjamkan uang kepada saya dengan pembayaran secara dicicil,” kenang Bajuri.

Ia berharap masyarakat desanya tidak hanya mengandalkan nelayan sebagai sumber penghasilan, tetapi juga memiliki sumber ekonomi lain, yaitu dengan mengembangkan budidaya semangka dan sayur-sayuran.

“Dengan demikian, saya berharap perekonomian masyarakat Desa Palampai dapat meningkat,” harapnya.

Dalam membangun desa, Ahmad Bajuri juga tidak terpaku hanya pada anggaran dana desa dari pemerintah. Ia juga jeli dalam mencari program dari pemerintah daerah untuk dilaksanakan di desanya.

“Alhamdulillah, teman-teman anggota DPRD Kabupaten Kapuas juga banyak membantu proposal yang kami sampaikan,” ujarnya.

Pada tahun 2023, desanya juga mendapat bantuan bedah rumah sebanyak 22 unit. “Bantuan bedah rumah itu sangat membantu masyarakat kami,” tandasnya. (bersambung/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/