Senin, Juni 9, 2025
24.4 C
Palangkaraya

Waduh, Ada 2.372 Kasus Penahanan Ijazah, Respons Gubernur Kalteng Tak Terduga

PALANGKA RAYA– Kasus penahanan ijazah di dunia Pendidikan sudah bukan menjadi hal yang tabu. Di Kalimantan Tengah (Kalteng) ternyata ada kasus demikian.

Sebanyak 2.372 ijazah siswa di Kalteng tertahan sejak tahun 2018 hingga 2023 akibat berbagai persoalan administratif dan tunggakan biaya.

 

Menanggapi kasus penahanan ijazah yang mencuat ini, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyatakan keprihatinannya dan meminta agar tidak ada lagi lembaga pendidikan yang menghambat hak siswa mendapatkan dokumen kelulusan mereka.

 

Agustiar Sabran menegaskan larangan penahanan ijazah oleh sekolah dalam kunjungan kerjanya ke SMKN 1 Pangkalan Bun, Kamis (5/6/2025).

 

Dalam momen itu, sebanyak 2.372 ijazah siswa dari tahun 2018 hingga 2023 yang sebelumnya tertahan karena alasan administrasi resmi dibebaskan.

Baca Juga :  Diduga Korupsi, Mantan Kades Hanjak Maju Dijebloskan ke Sel Tahanan

‎”Pak Gubernur menyampaikan dengan tegas, tidak boleh lagi ada sekolah di Kalteng yang menahan ijazah dengan alasan apapun. Ijazah adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan anak-anak kita,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam sambutannya dikutip dari laman Disdik Kalteng.

 

‎Kebijakan ini disampaikan di hadapan ratusan orang tua siswa SMKN 1 Pangkalan Bun, para kepala sekolah se-Kalimantan Tengah yang hadir secara virtual, serta 80 siswa terbaik se-Kabupaten Kotawaringin Barat. Reza menyebutkan bahwa arahan ini berlaku untuk seluruh SMA/SMK/SKh di Kalimantan Tengah, tanpa terkecuali.


‎Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan sejumlah agenda lainnya, termasuk pelaksanaan pasar murah hasil kerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng yang menyasar 300 orang tua siswa, serta penyerahan bantuan hewan kurban dari Presiden RI dan Gubernur Kalteng untuk kabupaten/kota se-Kalteng.

Baca Juga :  Lebaran Penuh Keakraban, Gubernur Kalteng Sambut Tamu di Open House

 

“Penyerahan simbolis bantuan kurban hari ini menandai komitmen Pak Gubernur untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam urusan pemerintahan, tetapi juga sosial keagamaan,” tambah Reza.

‎Lebih lanjut, Gubernur juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp51 miliar untuk BOSDA tahun ini. Salah satu pemanfaatan dana tersebut adalah pengadaan papan tulis interaktif untuk seluruh kelas di SMA/SMK/SKh sebagai bentuk modernisasi sarana pembelajaran.

“Dengan adanya papan tulis interaktif, proses belajar mengajar akan menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Ini bagian dari komitmen Pak Gubernur dalam menghadirkan kualitas pendidikan terbaik di Kalteng,” ujar Reza.(hms/ram)

 

 

PALANGKA RAYA– Kasus penahanan ijazah di dunia Pendidikan sudah bukan menjadi hal yang tabu. Di Kalimantan Tengah (Kalteng) ternyata ada kasus demikian.

Sebanyak 2.372 ijazah siswa di Kalteng tertahan sejak tahun 2018 hingga 2023 akibat berbagai persoalan administratif dan tunggakan biaya.

 

Menanggapi kasus penahanan ijazah yang mencuat ini, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyatakan keprihatinannya dan meminta agar tidak ada lagi lembaga pendidikan yang menghambat hak siswa mendapatkan dokumen kelulusan mereka.

 

Agustiar Sabran menegaskan larangan penahanan ijazah oleh sekolah dalam kunjungan kerjanya ke SMKN 1 Pangkalan Bun, Kamis (5/6/2025).

 

Dalam momen itu, sebanyak 2.372 ijazah siswa dari tahun 2018 hingga 2023 yang sebelumnya tertahan karena alasan administrasi resmi dibebaskan.

Baca Juga :  Diduga Korupsi, Mantan Kades Hanjak Maju Dijebloskan ke Sel Tahanan

‎”Pak Gubernur menyampaikan dengan tegas, tidak boleh lagi ada sekolah di Kalteng yang menahan ijazah dengan alasan apapun. Ijazah adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan anak-anak kita,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam sambutannya dikutip dari laman Disdik Kalteng.

 

‎Kebijakan ini disampaikan di hadapan ratusan orang tua siswa SMKN 1 Pangkalan Bun, para kepala sekolah se-Kalimantan Tengah yang hadir secara virtual, serta 80 siswa terbaik se-Kabupaten Kotawaringin Barat. Reza menyebutkan bahwa arahan ini berlaku untuk seluruh SMA/SMK/SKh di Kalimantan Tengah, tanpa terkecuali.


‎Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan sejumlah agenda lainnya, termasuk pelaksanaan pasar murah hasil kerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng yang menyasar 300 orang tua siswa, serta penyerahan bantuan hewan kurban dari Presiden RI dan Gubernur Kalteng untuk kabupaten/kota se-Kalteng.

Baca Juga :  Lebaran Penuh Keakraban, Gubernur Kalteng Sambut Tamu di Open House

 

“Penyerahan simbolis bantuan kurban hari ini menandai komitmen Pak Gubernur untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam urusan pemerintahan, tetapi juga sosial keagamaan,” tambah Reza.

‎Lebih lanjut, Gubernur juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp51 miliar untuk BOSDA tahun ini. Salah satu pemanfaatan dana tersebut adalah pengadaan papan tulis interaktif untuk seluruh kelas di SMA/SMK/SKh sebagai bentuk modernisasi sarana pembelajaran.

“Dengan adanya papan tulis interaktif, proses belajar mengajar akan menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Ini bagian dari komitmen Pak Gubernur dalam menghadirkan kualitas pendidikan terbaik di Kalteng,” ujar Reza.(hms/ram)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/