PALANGKA RAYA– Di tengah upaya Kalimantan Tengah mengoptimalkan potensi ekonominya, sektor kelapa sawit kembali menjadi sorotan utama.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalteng menyatakan komitmennya untuk bersinergi penuh dengan Pemprov Kalteng dalam menggenjot pendapatan daerah dari sektor perkebunan.
“Gapki sebagai wadah pelaku usaha perkebunan kelapa sawit sangat mendukung program Gubernur Kalteng dalam menggali potensi pendapatan daerah.
Tentunya semua tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan,” tegas Sekretaris Eksekutif Gapki Kalteng, Rawing Rambang, Sabtu (14/6/2025).
Pernyataan itu disampaikan Rawing usai mengikuti Rapat Optimalisasi Pendapatan Daerah Tahun 2025 bersama Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran dan jajaran, yang berlangsung di Aula Eka Hapakat, Kamis lalu.
Menurut Rawing, arahan Gubernur sangat jelas: perlunya sinergi dan dukungan dari semua sektor, termasuk perkebunan, kehutanan, pertambangan, hingga dunia usaha lainnya, guna memperkuat keuangan daerah.
Peningkatan pendapatan daerah diyakini akan memberi dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.
“Semakin besar pendapatan daerah, semakin luas peluang kita membangun sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM, hingga transportasi,” tambahnya.
Sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Kalteng, kelapa sawit memang memiliki peran strategis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas perkebunan sawit Kalteng terus mengalami lonjakan signifikan, dari 1,57 juta hektare pada 2019 menjadi lebih dari 2,34 juta hektare pada 2023.
Dengan luas lahan yang masif, Kalteng kini menempati peringkat kedua nasional dalam hal produksi sawit, hanya kalah dari Riau.
Sepanjang 2023 saja, produksi kelapa sawit di provinsi ini tembus hingga 8,55 juta ton.
Potensi luar biasa ini diharapkan menjadi mesin penggerak baru untuk memperkuat pendapatan daerah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk diketahui, data terakhir, luas perkebunan kelapa sawit di Kalteng mencapai sekitar 2,3 juta hektare.
Angka ini menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit mendominasi penggunaan lahan di provinsi tersebut. Kalteng juga menempati posisi kedua dalam hal produksi kelapa sawit di Indonesia, dengan sekitar 8,55 juta ton.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), luas perkebunan kelapa sawit di Kalteng pada tahun 2019 tercatat sebesar 1.572.934 hektare, dan meningkat menjadi 2.340.558 hektare pada tahun 2023.(ram/b)