Senin, Juni 23, 2025
26.6 C
Palangkaraya

Mengenal Rony Teguh: Inovator Teknologi Kebanggaan Dayak

Di tengah hiruk pikuk isu integritas akademik, nama Rony Teguh mencuat sebagai sosok yang tak hanya berani bersuara lantang, namun juga telah menorehkan jejak gemilang dalam dunia teknologi dan pendidikan. Lahir di Kuala Kapuas pada 24 Juni 1976, pakar teknologi informasi ini bukan sekadar akademisi, melainkan seorang visioner yang telah lama mendedikasikan ilmunya untuk kemajuan Kalteng bahkan hingga kancah internasional.

DHEA UMILATI, Palangka Raya

SIAPA sangka, di balik gelar doktor dari Hokkaido University, Jepang, serta segudang inovasi yang ia hasilkan, Rony Teguh mengawali perjalanannya dengan cita-cita yang berbeda. “Orang tua saya bilang, masa depan itu ada di teknologi komputer. Padahal waktu itu komputer masih langka, hanya di kantor dan bank,” kata Rony Teguh saat berbincang di Podcast Ruang Redaksi, Kamis (19/6).

Nasihat bijak sang orang tua menjadi kompas yang mengarahkan langkahnya dari keinginan masuk Fakultas Hukum, menuju dunia teknologi informasi yang kala itu masih dipandang asing.

Baca Juga :  Alvan Ketagihan Mengaji, Usia Lima Tahun Sudah Hafal Satu Juz

Ia pun menempuh pendidikan S1 di STIMIK Akakom Yogyakarta (kini Universitas Teknologi Digital Indonesia – UTDI) jurusan Teknik Informatika, lalu melanjutkan ke Magister Teknologi Informasi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Hanya dua bulan setelah lulus S1, pintu UGM terbuka lebar, dan ia menyelesaikan studi S2 dalam waktu singkat.

Pulang ke Palangka Raya, Rony tidak langsung menduduki kursi dosen. Semangat inovasinya membuncah dengan mendirikan PT BerneoNet, salah satu penyedia layanan internet lokal pertama di Kalimantan Tengah. “Waktu itu belum ada fiber optik, belum ada internet cepat. Kami kerjakan sendiri dengan teman-teman alumni Jogja, Bandung, dan Jakarta,” tuturnya, mengenang masa-masa revolusioner awal 2000-an dengan teknologi gelombang radio 5,5 GHz.

Kiprahnya di dunia pendidikan dimulai saat Universitas Palangka Raya (UPR) membuka jurusan Teknik Informatika. Berbekal gelar magister dan pengalaman lapangan yang kaya, Rony menjadi dosen pertama yang turut membangun infrastruktur IT kampus dari nol. “Kita bangun jaringan wireless di tujuh fakultas, lalu sambungkan dengan jaringan antar kampus se-Indonesia melalui hibah Inherent dari Kementerian,” jelasnya.

Baca Juga :  Aktif dalam Kegiatan Kemanusiaan, Ingin Jadi Spesialis Kandungan

Dari tahun 2006 hingga 2020, Rony Teguh memegang berbagai peran strategis di UPR, mulai dari Kepala Divisi Teknologi Informasi UPT Puskom, Ketua Jurusan Teknik Informatika, hingga Koordinator Sub-Node Network untuk distribusi data kebakaran hutan bersama LANDGATE (Australia) INHERENT-UPR, dan akhirnya dipercaya sebagai Kepala UPT TIK.

Tak hanya di lingkungan akademik, kontribusinya meluas sebagai konsultan di berbagai institusi penting. Ia menjadi Konsultan Independent Forest Foresight untuk WWF-Indonesia (2019-2023) serta Konsultan Teknologi Informasi Rekam Pajak Online untuk Badan Pendapatan dan Retribusi Daerah Kota Palangka Raya (2020-2022). Inovasinya dalam sistem perpajakan berlanjut dengan perannya sebagai Konsultan Pengembang I-TAX (Pajak Real Time) untuk Bank Kalteng (2020-2022) dan Bapenda di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah, seperti Gunung Mas, Kapuas, dan Katingan pada tahun 2022.

Di tengah hiruk pikuk isu integritas akademik, nama Rony Teguh mencuat sebagai sosok yang tak hanya berani bersuara lantang, namun juga telah menorehkan jejak gemilang dalam dunia teknologi dan pendidikan. Lahir di Kuala Kapuas pada 24 Juni 1976, pakar teknologi informasi ini bukan sekadar akademisi, melainkan seorang visioner yang telah lama mendedikasikan ilmunya untuk kemajuan Kalteng bahkan hingga kancah internasional.

DHEA UMILATI, Palangka Raya

SIAPA sangka, di balik gelar doktor dari Hokkaido University, Jepang, serta segudang inovasi yang ia hasilkan, Rony Teguh mengawali perjalanannya dengan cita-cita yang berbeda. “Orang tua saya bilang, masa depan itu ada di teknologi komputer. Padahal waktu itu komputer masih langka, hanya di kantor dan bank,” kata Rony Teguh saat berbincang di Podcast Ruang Redaksi, Kamis (19/6).

Nasihat bijak sang orang tua menjadi kompas yang mengarahkan langkahnya dari keinginan masuk Fakultas Hukum, menuju dunia teknologi informasi yang kala itu masih dipandang asing.

Baca Juga :  Alvan Ketagihan Mengaji, Usia Lima Tahun Sudah Hafal Satu Juz

Ia pun menempuh pendidikan S1 di STIMIK Akakom Yogyakarta (kini Universitas Teknologi Digital Indonesia – UTDI) jurusan Teknik Informatika, lalu melanjutkan ke Magister Teknologi Informasi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Hanya dua bulan setelah lulus S1, pintu UGM terbuka lebar, dan ia menyelesaikan studi S2 dalam waktu singkat.

Pulang ke Palangka Raya, Rony tidak langsung menduduki kursi dosen. Semangat inovasinya membuncah dengan mendirikan PT BerneoNet, salah satu penyedia layanan internet lokal pertama di Kalimantan Tengah. “Waktu itu belum ada fiber optik, belum ada internet cepat. Kami kerjakan sendiri dengan teman-teman alumni Jogja, Bandung, dan Jakarta,” tuturnya, mengenang masa-masa revolusioner awal 2000-an dengan teknologi gelombang radio 5,5 GHz.

Kiprahnya di dunia pendidikan dimulai saat Universitas Palangka Raya (UPR) membuka jurusan Teknik Informatika. Berbekal gelar magister dan pengalaman lapangan yang kaya, Rony menjadi dosen pertama yang turut membangun infrastruktur IT kampus dari nol. “Kita bangun jaringan wireless di tujuh fakultas, lalu sambungkan dengan jaringan antar kampus se-Indonesia melalui hibah Inherent dari Kementerian,” jelasnya.

Baca Juga :  Aktif dalam Kegiatan Kemanusiaan, Ingin Jadi Spesialis Kandungan

Dari tahun 2006 hingga 2020, Rony Teguh memegang berbagai peran strategis di UPR, mulai dari Kepala Divisi Teknologi Informasi UPT Puskom, Ketua Jurusan Teknik Informatika, hingga Koordinator Sub-Node Network untuk distribusi data kebakaran hutan bersama LANDGATE (Australia) INHERENT-UPR, dan akhirnya dipercaya sebagai Kepala UPT TIK.

Tak hanya di lingkungan akademik, kontribusinya meluas sebagai konsultan di berbagai institusi penting. Ia menjadi Konsultan Independent Forest Foresight untuk WWF-Indonesia (2019-2023) serta Konsultan Teknologi Informasi Rekam Pajak Online untuk Badan Pendapatan dan Retribusi Daerah Kota Palangka Raya (2020-2022). Inovasinya dalam sistem perpajakan berlanjut dengan perannya sebagai Konsultan Pengembang I-TAX (Pajak Real Time) untuk Bank Kalteng (2020-2022) dan Bapenda di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah, seperti Gunung Mas, Kapuas, dan Katingan pada tahun 2022.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/