SEBUAH video viral memperlihatkan sekelompok warga di sebuah desa di Jawa Timur merobohkan gapura demi membuka jalan bagi truk pengangkut sound system atau yang dikenal dengan “sound horeg”.
Aksi ini menuai reaksi keras dari publik karena dinilai merusak fasilitas umum.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak warga bergotong royong merobohkan bagian sisi gapura berwarna putih menggunakan martil besar.
Secara bergiliran, mereka menghancurkan struktur bangunan hingga akhirnya roboh.
Tak jauh dari lokasi, dua truk besar bermuatan perangkat sound system terlihat menunggu di seberang gapura.
Diduga, keberadaan gapura tersebut menjadi penghalang kendaraan bermuatan besar itu untuk masuk ke area desa.
Aksi tak biasa ini memicu kecaman luas di media sosial. Banyak warganet menyayangkan tindakan tersebut yang dinilai berlebihan hanya demi memberi jalan bagi sound horeg, yang umumnya digunakan untuk hiburan atau hajatan di lapangan terbuka.
“Fasilitas umum seperti gapura seharusnya dijaga, bukan malah dirusak hanya demi hiburan,” tulis salah satu komentar netizen.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah desa maupun pihak berwenang terkait perusakan gapura tersebut.
Identitas kelompok pengangkut sound horeg juga belum diketahui secara pasti. (*)
SEBUAH video viral memperlihatkan sekelompok warga di sebuah desa di Jawa Timur merobohkan gapura demi membuka jalan bagi truk pengangkut sound system atau yang dikenal dengan “sound horeg”.
Aksi ini menuai reaksi keras dari publik karena dinilai merusak fasilitas umum.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak warga bergotong royong merobohkan bagian sisi gapura berwarna putih menggunakan martil besar.
Secara bergiliran, mereka menghancurkan struktur bangunan hingga akhirnya roboh.
Tak jauh dari lokasi, dua truk besar bermuatan perangkat sound system terlihat menunggu di seberang gapura.
Diduga, keberadaan gapura tersebut menjadi penghalang kendaraan bermuatan besar itu untuk masuk ke area desa.
Aksi tak biasa ini memicu kecaman luas di media sosial. Banyak warganet menyayangkan tindakan tersebut yang dinilai berlebihan hanya demi memberi jalan bagi sound horeg, yang umumnya digunakan untuk hiburan atau hajatan di lapangan terbuka.
“Fasilitas umum seperti gapura seharusnya dijaga, bukan malah dirusak hanya demi hiburan,” tulis salah satu komentar netizen.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah desa maupun pihak berwenang terkait perusakan gapura tersebut.
Identitas kelompok pengangkut sound horeg juga belum diketahui secara pasti. (*)
