Sabtu, Juni 28, 2025
24.5 C
Palangkaraya

Warga Ketapang Keluhkan Jembatan Penghubung Antar Permukiman Rusak

SAMPIT-Suara gemuruh jembatan kayu yang berderak saat dilintasi kendaraan roda dua kini menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Jalan Iskandar 19, Kelurahan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.

Di atas aliran Sungai Mentawa, jembatan yang dulunya jadi nadi penghubung antar permukiman itu kini sudah terlihat miring.

Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Fordayak Mentawa Baru Ketapang, M Sopianoor, menyampaikan kondisi jembatan yang sudah berumur lebih dari dua dekade itu tak kunjung diperbaiki. Padahal, hal itu menyangkut keselamatan warga.

“Sudah lama jembatan ini rusak dan tak pernah diperbaiki. Bahkan, sudah dua orang menjadi korban kecelakaan akibat melintasi jembatan ini,” ujarnya, Sabtu (28/6).

Jembatan yang dibangun tahun 1998 itu tidak hanya digunakan oleh warga dewasa, anak-anak sekolah pun setiap hari melintasi jembatan tersebut untuk menuju sekolah. Kondisi ini memicu kekhawatiran tersendiri di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Kotim Tetap Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang

Sopianoor mengatakan, banyak pengguna jalan merasa waswas saat harus melintas. Posisi jembatan yang tidak stabil dan permukaannya yang tidak rata membuat warga terus-menerus dihantui rasa takut akan terjatuh atau celaka.

“Ini bukan sekadar keluhan biasa. Ini sudah menyangkut nyawa dan keselamatan warga,” tegasnya.

Ia berharap agar pemerintah daerah segera turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi jembatan yang ada. Menurutnya, warga sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, namun belum terlihat tindakan nyata dari pemerintah maupun DPRD Kotim. (mif)

SAMPIT-Suara gemuruh jembatan kayu yang berderak saat dilintasi kendaraan roda dua kini menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Jalan Iskandar 19, Kelurahan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.

Di atas aliran Sungai Mentawa, jembatan yang dulunya jadi nadi penghubung antar permukiman itu kini sudah terlihat miring.

Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Fordayak Mentawa Baru Ketapang, M Sopianoor, menyampaikan kondisi jembatan yang sudah berumur lebih dari dua dekade itu tak kunjung diperbaiki. Padahal, hal itu menyangkut keselamatan warga.

“Sudah lama jembatan ini rusak dan tak pernah diperbaiki. Bahkan, sudah dua orang menjadi korban kecelakaan akibat melintasi jembatan ini,” ujarnya, Sabtu (28/6).

Jembatan yang dibangun tahun 1998 itu tidak hanya digunakan oleh warga dewasa, anak-anak sekolah pun setiap hari melintasi jembatan tersebut untuk menuju sekolah. Kondisi ini memicu kekhawatiran tersendiri di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Kotim Tetap Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang

Sopianoor mengatakan, banyak pengguna jalan merasa waswas saat harus melintas. Posisi jembatan yang tidak stabil dan permukaannya yang tidak rata membuat warga terus-menerus dihantui rasa takut akan terjatuh atau celaka.

“Ini bukan sekadar keluhan biasa. Ini sudah menyangkut nyawa dan keselamatan warga,” tegasnya.

Ia berharap agar pemerintah daerah segera turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi jembatan yang ada. Menurutnya, warga sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, namun belum terlihat tindakan nyata dari pemerintah maupun DPRD Kotim. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/