FEDERASI Sepak Bola Malaysia (FAM) disebut-sebut tengah menerima sanksi berat dari FIFA dan AFC akibat dugaan pelanggaran dalam proses naturalisasi pemain.
Kabar yang beredar menyebut Malaysia dilarang tampil di semua kompetisi internasional hingga 2027, didenda Rp30 miliar, dan tidak boleh merekrut pemain diaspora selama lima tahun.
Kabar sanksi dari FIFA pun menyebar cepat. Namun sejauh ini, tidak ada pernyataan resmi dari FIFA, AFC, maupun FAM mengenai hukuman tersebut.
Penelusuran ke situs resmi FIFA dan AFC tidak menunjukkan adanya informasi soal sanksi kepada Malaysia. Jadwal pertandingan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027 juga masih terpampang aktif.
Namun, dikutip dari cakaplah.com, sanksi berat harus diterima oleh Malaysia akibat melanggar aturan FIFA dan AFC terkait pemain naturalisasi.
Keputusan ini diumumkan secara bersamaan lewat konferensi pers di markas FIFA, Zurich, dan di Kuala Lumpur pada 28 Juni 2025, menyusul temuan pelanggaran dalam proses naturalisasi pemain keturunan Malaysia.
Adapun sanksi berat yang diberikan kepada Timnas Malaysia dan persatuan sepak bola Malaysia (FAM):
1. Timnas Malaysia harus didiskualifikasi dari semua kompetisi pertandingan internasional yang digelar FIFA dan AFC hingga 2027. Mulai dari kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia 2027, dan Piala AFF 2026.
2. Semua hasil pertandingan yang di dalamnya melibatkan pemain naturalisasi atau pemain keturunan yang ilegal dibatalkan.
3. Malaysia dijatuhkan denda sebesar USD 2 juta atau setara dengan Rp 30 miliar kepada asosiasi sepak bola Malaysia (FAM).
4. Malaysia juga dilarang melakukan perekrutan pemain keturunan selama lima tahun, kecuali melalui proses verifikasi ganda yang sudah disahkan atau ditetapkan FIFA.
5. FIFA dan AFC meminta Malaysia melakukan audit ulang data seluruh pemain yang tergabung di Timnas Malaysia, termasuk dalam struktur organisasi FAM
6. Presiden FAM Hamidin Mohd Amin harus diberhentikan secara tidak hormat, termasuk beberapa petinggi FAM.
Dalam pernyataannya pada 1 Juli 2025 untuk menanggapi keraguan asal-usul itu, Presiden FAM Joehari Ayub mengatakan garis keturunan dan leluhur para pemain keturunan baru tersebut telah diverifikasi.
Akan tetapi, sebagaimana dikritik oleh media Malaysia sendiri, FAM belum mengungkap dengan jelas garis keturunan pemain-pemain itu, atau bagaimana hubungan mereka dengan Malaysia, sehingga membuat para penggemar tak tahu apa-apa.
Joehari mengatakan latar belakang para pemain itu telah diperiksa dan diklarifikasi oleh FIFA, dan FAM tak memiliki alasan untuk menyembunyikan informasi apa pun.
“Kami tidak menganggap enteng ini. FIFA telah memeriksa semuanya, dan di FAM, kami hanya mengikuti prosedur dan arahan yang ditetapkan oleh mereka.”
“Jika kami perlu mengungkapkannya, kami tidak keberatan melakukannya.”
Joehari mengatakan FAM selalu mengutamakan transparansi dan tak akan mengambil jalan pintas dalam hal merekrut pemain kelahiran luar negeri, terutama dalam hal kelayakan dan kepatuhan terhadap peraturan internasional.
“Jika ada masalah, FIFA tidak akan memberikan persetujuan. Dalam kasus ini, semuanya telah diklarifikasi dan dilakukan melalui proses yang benar,” tandasnya.
Namun, benarkah sanksi itu nyata? Ataukah ini hanya isu liar yang berhembus tanpa dasar kuat? Kita tunggu saja kebenarannya.(net/ram)