Kamis, Juli 3, 2025
30.9 C
Palangkaraya

Nggak Jadi Batal, Donasi Rp1,5 M untuk Agam Rinjani Disalurkan tanpa Potongan

DONASI dari warganet Brasil untuk Abd Haris Agam, atau yang lebih dikenal sebagai Agam Rinjani, dipastikan tetap disalurkan secara penuh tanpa potongan biaya administrasi.

Kepastian ini diumumkan hanya sehari setelah kampanye donasi sempat dibatalkan oleh platform asal Brasil, Voaa.

Pada Senin (30/6/2025) pagi, Voaa dan mitra medianya, Razões para Acreditar, menyatakan pembatalan kampanye donasi untuk Agam Rinjani.

Namun, pada Selasa (1/7/2025), akun Instagram resmi @voaa_vaquinha memberikan kabar terbaru.

“Pembaruan penting: Kami akan tetap memberikan donasi 100 persen kepada Agam, tanpa pemotongan pajak. Jika Anda ingin pengembalian dana donasi, silakan kirim email ke cowboy.agam@voaa.me selama 48 jam ke depan. Kami tetap mendengarkan dan bertindak,” tulis Voaa, mengutip kompas.com.

Agam Rinjani adalah seorang operator tur gunung yang menjadi perhatian publik Brasil setelah membantu mengevakuasi jenazah Juliana Marins, seorang pendaki Brasil yang meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, pada Rabu (25/6/2025).

Baca Juga :  Damang Kepala Adat Kapuas Hilir Ajak Masyarakat Merawat Semangat Huma Betang

Aksi heroiknya mendapat apresiasi luas hingga menggerakkan solidaritas publik Brasil untuk menggalang dana sebagai bentuk penghargaan.

Hingga saat ini, donasi yang terkumpul untuk Agam telah mencapai Rp 1,54 miliar.

Namun, sebelumnya Voaa berencana memotong 20 persen dari jumlah tersebut sebagai biaya administrasi.

Rencana itu menuai kritik tajam dari warganet, yang menganggap potongan tersebut tidak pantas dan dapat mengurangi esensi dukungan moral terhadap Agam.

Voaa menjelaskan bahwa potongan 20 persen tersebut mencakup berbagai layanan, mulai dari kurasi kampanye, verifikasi data, produksi konten, komunikasi strategis, hingga manajemen hukum dan keuangan.

“Kami tidak hanya bertindak sebagai perantara, tapi juga menyediakan layanan penggalangan dana yang menyeluruh dan bertanggung jawab,” kata pihak Voaa.

Baca Juga :  Matamu Tinggal Satu, Tanganmu Satu! Purnawirawan TNI Murka pada Hercules!

Namun, sejak kampanye dimulai, Voaa dan mitranya mengaku menjadi sasaran serangan digital, penyebaran informasi palsu, hingga ujaran kebencian.

Situasi ini dianggap telah mengaburkan tujuan utama dari kampanye, yaitu memberi apresiasi kepada Agam atas tindakannya yang penuh dedikasi dan keberanian.

“Diskusi yang muncul justru mengaburkan esensi dari kisah yang ingin kami dukung,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.

Voaa juga mengakui adanya kekurangan dalam menyampaikan informasi terkait biaya administrasi kepada publik.

Meski hal tersebut telah dijelaskan di situs resmi mereka sejak awal, kurangnya komunikasi membuat banyak pihak merasa kebingungan dan tidak nyaman.

“Tujuan kami tetap sama, yakni membantu,” pungkas pernyataan tersebut. (net/abw)

DONASI dari warganet Brasil untuk Abd Haris Agam, atau yang lebih dikenal sebagai Agam Rinjani, dipastikan tetap disalurkan secara penuh tanpa potongan biaya administrasi.

Kepastian ini diumumkan hanya sehari setelah kampanye donasi sempat dibatalkan oleh platform asal Brasil, Voaa.

Pada Senin (30/6/2025) pagi, Voaa dan mitra medianya, Razões para Acreditar, menyatakan pembatalan kampanye donasi untuk Agam Rinjani.

Namun, pada Selasa (1/7/2025), akun Instagram resmi @voaa_vaquinha memberikan kabar terbaru.

“Pembaruan penting: Kami akan tetap memberikan donasi 100 persen kepada Agam, tanpa pemotongan pajak. Jika Anda ingin pengembalian dana donasi, silakan kirim email ke cowboy.agam@voaa.me selama 48 jam ke depan. Kami tetap mendengarkan dan bertindak,” tulis Voaa, mengutip kompas.com.

Agam Rinjani adalah seorang operator tur gunung yang menjadi perhatian publik Brasil setelah membantu mengevakuasi jenazah Juliana Marins, seorang pendaki Brasil yang meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, pada Rabu (25/6/2025).

Baca Juga :  Damang Kepala Adat Kapuas Hilir Ajak Masyarakat Merawat Semangat Huma Betang

Aksi heroiknya mendapat apresiasi luas hingga menggerakkan solidaritas publik Brasil untuk menggalang dana sebagai bentuk penghargaan.

Hingga saat ini, donasi yang terkumpul untuk Agam telah mencapai Rp 1,54 miliar.

Namun, sebelumnya Voaa berencana memotong 20 persen dari jumlah tersebut sebagai biaya administrasi.

Rencana itu menuai kritik tajam dari warganet, yang menganggap potongan tersebut tidak pantas dan dapat mengurangi esensi dukungan moral terhadap Agam.

Voaa menjelaskan bahwa potongan 20 persen tersebut mencakup berbagai layanan, mulai dari kurasi kampanye, verifikasi data, produksi konten, komunikasi strategis, hingga manajemen hukum dan keuangan.

“Kami tidak hanya bertindak sebagai perantara, tapi juga menyediakan layanan penggalangan dana yang menyeluruh dan bertanggung jawab,” kata pihak Voaa.

Baca Juga :  Matamu Tinggal Satu, Tanganmu Satu! Purnawirawan TNI Murka pada Hercules!

Namun, sejak kampanye dimulai, Voaa dan mitranya mengaku menjadi sasaran serangan digital, penyebaran informasi palsu, hingga ujaran kebencian.

Situasi ini dianggap telah mengaburkan tujuan utama dari kampanye, yaitu memberi apresiasi kepada Agam atas tindakannya yang penuh dedikasi dan keberanian.

“Diskusi yang muncul justru mengaburkan esensi dari kisah yang ingin kami dukung,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.

Voaa juga mengakui adanya kekurangan dalam menyampaikan informasi terkait biaya administrasi kepada publik.

Meski hal tersebut telah dijelaskan di situs resmi mereka sejak awal, kurangnya komunikasi membuat banyak pihak merasa kebingungan dan tidak nyaman.

“Tujuan kami tetap sama, yakni membantu,” pungkas pernyataan tersebut. (net/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/