Kamis, Juli 3, 2025
35.2 C
Palangkaraya

Kalah Tipis dari Madrid, Juventus Hadapi “Krisis Luar Biasa” di Lini Belakang

LANGKAH Juventus di pentas Piala Dunia Antraklub 2025 akhirnya terhenti di babak 16 besar. Si Nyonya Tua kalah tipis 0-1 dari Real Madrid dalam duel sesama wakil Eropa yang digelar di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, Rabu (2/7) dini hari WIB. Tim asal Italia itu akhirnya mengakui ketangguhan klub raksasa Spanyol lewat gol semata wayang Gonzalo Garcia.

 

Meski harus tersingkir dari kompetisi ini, sang pelatih Igor Tudor justru mengapresiasi perjuangan anak asuhnya di laga tersebut. Menurutnya, pasukan Bianconeri telah memberikan segalanya dan menjalankan strategi permainan dengan sangat baik.

 

Tudor kemudian memberikan sebuah fakta yang cukup mengagetkan. Sang pelatih mengakui bahwa para pemainnya mengalami krisis kebugaran yang parah di tengah laga, sampai-sampai ada sepuluh pemain yang meminta untuk ditarik keluar.

 

Pengakuan pelatih asal Kroasia itu menggambarkan bagaimana perjuangan Juventus yang dipertontonkan di lapangan. Mereka berjuang hingga titik darah penghabisan meskipun kondisi fisik sudah tidak lagi ideal.

 

Tudor sama sekali tidak kecewa yang mendalam meski Juventus gagal melaju ke babak selanjutnya. Ia justru memilih untuk mengapresiasi perjuangan dan kepatuhan para pemainnya terhadap rencana yang telah ia siapkan.

Baca Juga :  Bukan Romeny! Moriyasu Sebut Ini Sosok Paling Ditakuti di Skuad Garuda

 

Menurutnya, Juventus berhasil menjalankan taktik yang berbeda dan lebih baik dibandingkan saat melawan Manchester City. Ia juga menyoroti krisis kebugaran luar biasa yang dialami timnya dalam pertandingan melawan Real Madrid ini.

 

“Saya harus mengucapkan selamat kepada para pemain, karena mereka tetap berpegang teguh pada rencana permainan yang kami miliki dan mengikuti strategi,” ujar Tudor selepas pertandingan.

 

“Mereka memberikan segalanya dalam situasi tersebut, pada akhirnya ada 10 pemain yang meminta untuk keluar.”

 

Masalah kebugaran terlihat di laga semalam dengan Lloyd Kelly tertatih-tatih keluar lapangan karena masalah otot, yang semakin menambah masalah di lini pertahanan karena Federico Gatti juga mengalami gejala flu.

 

Tudor juga sempat mendapatkan sorotan ketika mengambil keputusan dengan mengganti Kenan Yildiz. Namun, sang pelatih memberikan penjelasan mengapa dia melakukan hal tersebut.

 

“Yildiz mengalami peregangan, kami khawatir ia akan melukai dirinya sendiri, namun para pemain lain juga mengalami hal serupa,” ucapnya.

Baca Juga :  Sejarah Baru! FIFA Hadirkan Mega Halftime Show di Laga Piala Dunia Antarklub

 

“Ada satu slot, saya ingin melakukan pergantian pemain yang lebih menyerang, tetapi Frank (Conceicao) mengalami cedera dan saya khawatir kami akan bermain dengan 10 orang,” sambung Tudor.

 

Meskipun harus angkat koper dari turnamen, Igor Tudor melihat ada sisi positif yang bisa dipetik oleh timnya. Ia merasa Juventus mendapatkan pelajaran yang sangat berharga setelah berhadapan dengan dua tim level tertinggi dunia, Manchester City dan Real Madrid.

 

Pelatih Juventus, Igor Tudor (Sumber: Daniele Badolato – Juventus FC/Getty Images)

 

“Kami seperti pergi ke sekolah untuk melawan dua tim dengan level tertinggi,” tambah Tudor.

 

“Sangatlah berharga untuk membandingkan posisi kami dengan tim-tim ini dan belajar untuk ke depannya. Kami menyiapkan strategi yang sangat berbeda saat menghadapi Real Madrid dan konteksnya juga berbeda, karena pertandingan melawan City tidak dihitung, sedangkan ini adalah pertandingan sistem gugur.

 

“Anda tidak tahu kapan Real Madrid lebih berbahaya, apakah saat mereka mengumpan, atau melakukan serangan balik? Kami juga memiliki beberapa peluang mencetak gol, saya mengucapkan selamat kepada para pemain, dan kami akan bangkit dari sini,” ungkapnya. (jpc)

 

LANGKAH Juventus di pentas Piala Dunia Antraklub 2025 akhirnya terhenti di babak 16 besar. Si Nyonya Tua kalah tipis 0-1 dari Real Madrid dalam duel sesama wakil Eropa yang digelar di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, Rabu (2/7) dini hari WIB. Tim asal Italia itu akhirnya mengakui ketangguhan klub raksasa Spanyol lewat gol semata wayang Gonzalo Garcia.

 

Meski harus tersingkir dari kompetisi ini, sang pelatih Igor Tudor justru mengapresiasi perjuangan anak asuhnya di laga tersebut. Menurutnya, pasukan Bianconeri telah memberikan segalanya dan menjalankan strategi permainan dengan sangat baik.

 

Tudor kemudian memberikan sebuah fakta yang cukup mengagetkan. Sang pelatih mengakui bahwa para pemainnya mengalami krisis kebugaran yang parah di tengah laga, sampai-sampai ada sepuluh pemain yang meminta untuk ditarik keluar.

 

Pengakuan pelatih asal Kroasia itu menggambarkan bagaimana perjuangan Juventus yang dipertontonkan di lapangan. Mereka berjuang hingga titik darah penghabisan meskipun kondisi fisik sudah tidak lagi ideal.

 

Tudor sama sekali tidak kecewa yang mendalam meski Juventus gagal melaju ke babak selanjutnya. Ia justru memilih untuk mengapresiasi perjuangan dan kepatuhan para pemainnya terhadap rencana yang telah ia siapkan.

Baca Juga :  Bukan Romeny! Moriyasu Sebut Ini Sosok Paling Ditakuti di Skuad Garuda

 

Menurutnya, Juventus berhasil menjalankan taktik yang berbeda dan lebih baik dibandingkan saat melawan Manchester City. Ia juga menyoroti krisis kebugaran luar biasa yang dialami timnya dalam pertandingan melawan Real Madrid ini.

 

“Saya harus mengucapkan selamat kepada para pemain, karena mereka tetap berpegang teguh pada rencana permainan yang kami miliki dan mengikuti strategi,” ujar Tudor selepas pertandingan.

 

“Mereka memberikan segalanya dalam situasi tersebut, pada akhirnya ada 10 pemain yang meminta untuk keluar.”

 

Masalah kebugaran terlihat di laga semalam dengan Lloyd Kelly tertatih-tatih keluar lapangan karena masalah otot, yang semakin menambah masalah di lini pertahanan karena Federico Gatti juga mengalami gejala flu.

 

Tudor juga sempat mendapatkan sorotan ketika mengambil keputusan dengan mengganti Kenan Yildiz. Namun, sang pelatih memberikan penjelasan mengapa dia melakukan hal tersebut.

 

“Yildiz mengalami peregangan, kami khawatir ia akan melukai dirinya sendiri, namun para pemain lain juga mengalami hal serupa,” ucapnya.

Baca Juga :  Sejarah Baru! FIFA Hadirkan Mega Halftime Show di Laga Piala Dunia Antarklub

 

“Ada satu slot, saya ingin melakukan pergantian pemain yang lebih menyerang, tetapi Frank (Conceicao) mengalami cedera dan saya khawatir kami akan bermain dengan 10 orang,” sambung Tudor.

 

Meskipun harus angkat koper dari turnamen, Igor Tudor melihat ada sisi positif yang bisa dipetik oleh timnya. Ia merasa Juventus mendapatkan pelajaran yang sangat berharga setelah berhadapan dengan dua tim level tertinggi dunia, Manchester City dan Real Madrid.

 

Pelatih Juventus, Igor Tudor (Sumber: Daniele Badolato – Juventus FC/Getty Images)

 

“Kami seperti pergi ke sekolah untuk melawan dua tim dengan level tertinggi,” tambah Tudor.

 

“Sangatlah berharga untuk membandingkan posisi kami dengan tim-tim ini dan belajar untuk ke depannya. Kami menyiapkan strategi yang sangat berbeda saat menghadapi Real Madrid dan konteksnya juga berbeda, karena pertandingan melawan City tidak dihitung, sedangkan ini adalah pertandingan sistem gugur.

 

“Anda tidak tahu kapan Real Madrid lebih berbahaya, apakah saat mereka mengumpan, atau melakukan serangan balik? Kami juga memiliki beberapa peluang mencetak gol, saya mengucapkan selamat kepada para pemain, dan kami akan bangkit dari sini,” ungkapnya. (jpc)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/