SEBANYAK 34 penumpang dan awak KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali telah ditemukan.
30 diantara 65 total korban ditemukan dalam kondisi selamat. Sedangkan 4 meninggal dunia. Sisanya masih dalam pencarian. Sebanyak 53 merupakan penumpang, sementara 12 orang adalah crew kapal.
“Jumlah korban 65 Orang. Selamat 26, meninggal dunia empat orang,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR ini, Kamis (3/7/2025).
Anak Pejabat di Banyuwangi Selamat dalam Insiden Kapal Tenggelam di Selat Bali
Nanang mengatakan saat ini masih ada 31 penumpang dan crew KMP Tunu Pratama Jaya yang masih dalam proses pencarian.
Sementara berdasarkan data manifest, KMP Tunu Pratama Jaya memuat 53 orang penumpang, 12 crew kapal, 22 kendaraan berbagai golongan.
Menurut Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setyabudi, sinyal darurat pertama diterima pukul 23.20 WIB, hanya 24 menit setelah kapal bertolak pukul 22.56 WIB.
Lima belas menit kemudian, petugas Syahbandar melihat lambung kapal benar-benar terbalik di koordinat –8°09′ S, 114°25′ E.
Kronologi awal menunjukkan kebocoran di ruang mesin yang memicu pemadaman listrik total (blackout).
Tanpa daya dan dihempas gelombang setinggi 2,5 meter, kapal kehilangan keseimbangan lalu karam dalam hitungan menit.
Empat korban pertama yang terdiri 3 penumpang dan seorang kepala kamar mesin berhasil menyelamatkan diri dengan sekoci darurat dan mendarat di Pantai Cekik, Gilimanuk.
Mereka menceritakan detik-detik panik saat air mulai masuk kabin, lampu padam, dan penumpang berebut jaket pelampung di kegelapan.
Operasi penyelamatan digelar gabungan Basarnas Banyuwangi, Basarnas Denpasar, KPLP, Lanal, Satpolairud, dan nelayan setempat.
Sepuluh armada termasuk dua RIB dan satu tug boat menyisir sektor selatan lintasan karena arus kuat mengarah ke Samudra Hindia.(jpc)