Sabtu, Juli 5, 2025
23.2 C
Palangkaraya

Jogging atau Jalan Kaki? Mana yang Lebih Cepat Bikin Kurus?

Halo, pejuang timbangan dan pencari keringat sehat! Buat kamu yang ingin menurunkan berat badan tapi masih bingung harus mulai dari jogging atau jalan kaki, penting untuk tahu dulu bagaimana tubuh bekerja saat membakar energi. Tubuh kita menggunakan tiga sumber energi utama: gula (glukosa), lemak, dan protein.

Glukosa digunakan saat aktivitas intens seperti lari, sementara lemak jadi bahan bakar utama untuk aktivitas ringan seperti jalan kaki. Protein sendiri hanya digunakan saat cadangan energi lain habis, dan bukan sumber utama untuk aktivitas fisik.

Saat jogging, tubuh lebih dulu memakai glukosa karena butuh energi cepat. Tapi jika jogging dilakukan cukup lama (lebih dari 20 – 30 menit), tubuh mulai membakar lemak juga. Inilah mengapa jogging cocok untuk membakar kalori lebih cepat, terutama jika dilakukan rutin. Namun, intensitasnya lebih tinggi dan tidak semua orang bisa langsung cocok dengan aktivitas ini.

Baca Juga :  Kesehatan Mental Jadi Sorotan, Ini Penyebab Umum dan Cara Menanganinya

Sebaliknya, jalan kaki santai lebih mengandalkan lemak sejak awal karena intensitasnya rendah. Meski pembakaran kalorinya tidak sebesar jogging, jalan kaki sangat efektif jika dilakukan secara konsisten. Rata-rata 7.000 – 10.000 langkah per hari bisa membantu membakar sekitar 200 – 400 kalori, cukup untuk menurunkan berat badan secara perlahan namun aman dan berkelanjutan.

Kesimpulannya, jogging bagus untuk kamu yang ingin meningkatkan stamina , sedangkan jalan kaki cocok untuk cara lebih ringan tapi konsisten. Yang paling penting bukan soal mana yang lebih cepat, tapi mana yang bisa kamu lakukan secara rutin dalam jangka panjang. (*rif)

Halo, pejuang timbangan dan pencari keringat sehat! Buat kamu yang ingin menurunkan berat badan tapi masih bingung harus mulai dari jogging atau jalan kaki, penting untuk tahu dulu bagaimana tubuh bekerja saat membakar energi. Tubuh kita menggunakan tiga sumber energi utama: gula (glukosa), lemak, dan protein.

Glukosa digunakan saat aktivitas intens seperti lari, sementara lemak jadi bahan bakar utama untuk aktivitas ringan seperti jalan kaki. Protein sendiri hanya digunakan saat cadangan energi lain habis, dan bukan sumber utama untuk aktivitas fisik.

Saat jogging, tubuh lebih dulu memakai glukosa karena butuh energi cepat. Tapi jika jogging dilakukan cukup lama (lebih dari 20 – 30 menit), tubuh mulai membakar lemak juga. Inilah mengapa jogging cocok untuk membakar kalori lebih cepat, terutama jika dilakukan rutin. Namun, intensitasnya lebih tinggi dan tidak semua orang bisa langsung cocok dengan aktivitas ini.

Baca Juga :  Kesehatan Mental Jadi Sorotan, Ini Penyebab Umum dan Cara Menanganinya

Sebaliknya, jalan kaki santai lebih mengandalkan lemak sejak awal karena intensitasnya rendah. Meski pembakaran kalorinya tidak sebesar jogging, jalan kaki sangat efektif jika dilakukan secara konsisten. Rata-rata 7.000 – 10.000 langkah per hari bisa membantu membakar sekitar 200 – 400 kalori, cukup untuk menurunkan berat badan secara perlahan namun aman dan berkelanjutan.

Kesimpulannya, jogging bagus untuk kamu yang ingin meningkatkan stamina , sedangkan jalan kaki cocok untuk cara lebih ringan tapi konsisten. Yang paling penting bukan soal mana yang lebih cepat, tapi mana yang bisa kamu lakukan secara rutin dalam jangka panjang. (*rif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/