Jumat, Juli 4, 2025
30.5 C
Palangkaraya

Squid Game 3 Tamat: Akhir Tragis Gi-hun dan Sindiran Pedas ke Netflix!

SERIAL fenomenal asal Korea Selatan, Squid Game, resmi menutup kisahnya dengan tayangnya musim ketiga. Seperti dua musim sebelumnya, drama thriller ini kembali menyuguhkan permainan mematikan yang dibalut kritik tajam terhadap sistem kapitalisme dan ketimpangan sosial.

Namun, di balik suguhan aksi yang intens dan penuh kejutan, musim terakhir ini justru menimbulkan kontroversi dan menyisakan banyak pertanyaan besar di benak penonton.

Dilansir dari Comic Book Resources, berikut empat fakta menarik dan mengejutkan dari Squid Game Season 3 yang tayang di Netflix:

  1. Gi-hun Rela Kembali ke Arena Demi Gulingkan Para Elit

Tokoh utama Seong Gi-hun kembali masuk ke dalam permainan berdarah—bukan karena uang, melainkan demi menghancurkan sistem kejam yang menjalankan kompetisi tersebut. Meski dibayangi trauma dan rasa bersalah, Gi-hun kini berubah menjadi pahlawan, berjuang menyelamatkan peserta lain, bahkan jika harus mengorbankan nyawanya sendiri.

  1. Permainan Baru Makin Brutal, Sarat Sindiran Sosial
Baca Juga :  BLACKPINK Bakal Guncang Jakarta, Berikut Harga dan Tanggal Pembelian Tiketnya

Permainan seperti Jump Rope dan Hide and Seek tampil lebih mematikan, mencerminkan kondisi sosial di mana manusia dipaksa saling menjatuhkan demi bertahan hidup. Kritik terhadap sistem kapitalis semakin menguat, memperlihatkan para elit yang menonton penderitaan orang lain seperti hiburan, tanpa rasa empati.

  1. Plot Karakter In-ho dan Jun-ho Dianggap Lemah dan Tergesa

Meski cerita Gi-hun mencapai akhir tragis yang menyentuh, subplot tokoh Front Man Hwang In-ho dan detektif Jun-ho terasa terbengkalai. Penutupan cerita terkesan terburu-buru, apalagi dengan kemunculan karakter-karakter baru yang tidak dikembangkan secara maksimal.

  1. Ending Menggantung, Netflix Disindir Jadi “Pemenang Sebenarnya”

Musim ketiga diakhiri dengan dialog langsung Gi-hun ke arah kamera—sebuah sindiran meta tentang bagaimana penderitaan manusia dijadikan tontonan. Ironisnya, serial ini justru menyerahkan nasibnya kepada industri hiburan yang ia kritik. Banyak penggemar menduga ini adalah jalan untuk spin-off atau proyek baru di bawah bendera Netflix.

Baca Juga :  Catat Jadwal Drakor Juni 2025! Squid Game Season 3 hingga Comeback So Ji Sub

Musim ketiga Squid Game sukses menyentuh banyak isu penting, namun juga mengundang perdebatan di kalangan penggemar. Apakah ini benar-benar akhir? Atau justru awal dari waralaba yang lebih besar? (jpg)

 

SERIAL fenomenal asal Korea Selatan, Squid Game, resmi menutup kisahnya dengan tayangnya musim ketiga. Seperti dua musim sebelumnya, drama thriller ini kembali menyuguhkan permainan mematikan yang dibalut kritik tajam terhadap sistem kapitalisme dan ketimpangan sosial.

Namun, di balik suguhan aksi yang intens dan penuh kejutan, musim terakhir ini justru menimbulkan kontroversi dan menyisakan banyak pertanyaan besar di benak penonton.

Dilansir dari Comic Book Resources, berikut empat fakta menarik dan mengejutkan dari Squid Game Season 3 yang tayang di Netflix:

  1. Gi-hun Rela Kembali ke Arena Demi Gulingkan Para Elit

Tokoh utama Seong Gi-hun kembali masuk ke dalam permainan berdarah—bukan karena uang, melainkan demi menghancurkan sistem kejam yang menjalankan kompetisi tersebut. Meski dibayangi trauma dan rasa bersalah, Gi-hun kini berubah menjadi pahlawan, berjuang menyelamatkan peserta lain, bahkan jika harus mengorbankan nyawanya sendiri.

  1. Permainan Baru Makin Brutal, Sarat Sindiran Sosial
Baca Juga :  BLACKPINK Bakal Guncang Jakarta, Berikut Harga dan Tanggal Pembelian Tiketnya

Permainan seperti Jump Rope dan Hide and Seek tampil lebih mematikan, mencerminkan kondisi sosial di mana manusia dipaksa saling menjatuhkan demi bertahan hidup. Kritik terhadap sistem kapitalis semakin menguat, memperlihatkan para elit yang menonton penderitaan orang lain seperti hiburan, tanpa rasa empati.

  1. Plot Karakter In-ho dan Jun-ho Dianggap Lemah dan Tergesa

Meski cerita Gi-hun mencapai akhir tragis yang menyentuh, subplot tokoh Front Man Hwang In-ho dan detektif Jun-ho terasa terbengkalai. Penutupan cerita terkesan terburu-buru, apalagi dengan kemunculan karakter-karakter baru yang tidak dikembangkan secara maksimal.

  1. Ending Menggantung, Netflix Disindir Jadi “Pemenang Sebenarnya”

Musim ketiga diakhiri dengan dialog langsung Gi-hun ke arah kamera—sebuah sindiran meta tentang bagaimana penderitaan manusia dijadikan tontonan. Ironisnya, serial ini justru menyerahkan nasibnya kepada industri hiburan yang ia kritik. Banyak penggemar menduga ini adalah jalan untuk spin-off atau proyek baru di bawah bendera Netflix.

Baca Juga :  Catat Jadwal Drakor Juni 2025! Squid Game Season 3 hingga Comeback So Ji Sub

Musim ketiga Squid Game sukses menyentuh banyak isu penting, namun juga mengundang perdebatan di kalangan penggemar. Apakah ini benar-benar akhir? Atau justru awal dari waralaba yang lebih besar? (jpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/