SAMPIT-Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya menetapkan Alexsius Esliter sebagai ketua baru.
Alexsius unggul dalam pemilihan yang digelar Sabtu (12/7), dengan perolehan 16 suara.
Dalam pemilihan tersebut, Alexsius berhasil menyingkirkan dua kandidat lain, yakni Ahmad Sarwo Oboy yang memperoleh 13 suara, serta Gahara yang hanya meraih 2 suara.
Kemenangan Alexsius diharapkan mampu membawa angin segar bagi KONI Kotim yang sempat vakum selama lebih dari setahun terakhir.
“Terima kasih kepada seluruh cabang olahraga yang sudah mendukung kami untuk mengantarkan KONI ini ke depan. KONI kita ini sudah satu tahun lebih vakum, tidak ada kegiatan apa-apa,” ujar Alexsius saat diwawancara.
Alexsius menegaskan, langkah awal yang akan dilakukan adalah membentuk tim formatur dalam waktu paling lambat 14 hari kerja, sesuai arahan dari KONI Provinsi Kalimantan Tengah.
Setelah itu, pihaknya akan mengundang seluruh cabor untuk duduk bersama, membahas program kerja, serta menghidupkan kembali kegiatan olahraga di daerah.
“Kita ingin berpartisipasi pada Porprov 2026. Jadi nanti kami akan mengadakan pertemuan dan semua cabor kami undang supaya kita mengaktifkan semua cabor yang ada.
Kita juga akan melaksanakan bimtek atau pelatihan-pelatihan untuk menentukan sarana dan prasarana di masing-masing cabor, karena itu penunjang utama kita,” jelasnya.
Selain itu, Alexsius juga mendorong agar setiap cabor memiliki rekening masing-masing agar pengelolaan dana lebih transparan. “KONI ini hanya sebagai wadah saja. Jadi kita sebagai koordinator seluruh cabor,” tegasnya.
Mengenai struktur kepengurusan, Alexsius menyebutkan akan tetap melibatkan cabor dalam penentuan anggota KONI ke depan.
Dengan terpilihnya ketua baru, diharapkan KONI Kotim bisa segera bergerak cepat mempersiapkan atlet dan program pembinaan menuju ajang-ajang olahraga besar mendatang, khususnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.
“Kita libatkan cabor juga, karena anggota itu tidak banyak. Struktur KONI itu sudah ada masing-masing,” pungkasnya. (mif)
