Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Harta Benda Ludes, Berharap Pemerintah Bantu Membangun Rumah

Ratusan jiwa yang tinggal di permukiman padat penduduk kompleks Mendawai, Kelurahan Palangka kehilangan tempat tinggal. Rumah mereka luluh lantak akibat kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu (25/7) dini hari. Berikut kisah pilu korban kebakaran yang meludeskan bangunan rumah dan kos-kosan itu.

AGUS JAYA, Palangka Raya

“Aku tidak ada membawa barang apa pun, cuman bawa badan saja,” ucap Raudah, salah satu korban kebakaran di kompleks Mendawai saat berbincang dengan wartawan, kemarin (26/7).

Tak hanya rumah Raudah dan Idris. Rumah anak tertuanya, Abdul Rahman, yang letaknya tepat di samping rumah mereka, serta rumah keponakannya bernama Abdul Hamid juga terbakar habis dalam peristiwa itu.

Baca Juga :  Berkas Pencairan DD dan ADD Desa Bereng Jun Sempat Tak Diloloskan

“Jadi kami di sini ada tiga rumah yang terbakar,” tuturnya.

Ketiga keluarga itu sementara waktu menumpang di rumah adik perempuan Raudah bernama Wahidah, yang letaknya beberapa puluh meter dari lokasi kebakaran.

Raudah mengisahkan, saat kebakaran itu terjadi, ia dan suaminya sedang tidur. Mereka terbangun karena mendengar keributan di sekeliling rumah mereka.

“Aku kira ada suami-istri yang ribut-ribut atau orang lagi berkelahi, ada teriakan tolong..tolong..” tambah Idris yang bergabung dalam pembicaraan itu.

Saat Idris dan istrinya keluar, mereka melihat api sudah berkobar dengan jarak sekitar dua meter dari tempat tinggal mereka. Idris mengatakan, awalnya mereka sempat ikut memadamkan api dengan menyemburkan air ke rumah yang bersebelahan dengan rumah mereka. Termasuk menyirami dinding rumah mereka.

Baca Juga :  Banjir di Katingan Diperkirakan Masih Lama

Pria yang mengaku berprofesi sebagai tukang bangunan itu mengungkapkan, kala itu kobaran api sangat besar sehingga membuat warga sekitar tak mampu memadamkan dengan menggunakan peralatan seadanya. Mereka pun panik. Pasangan suami istri ini memutuskan menyelamatkan diri tanpa sempat membawa serta barang dan dokumen berharga.

“Tidak kepikiran lagi menyelamatkan barang di rumah,” timpal Raudah.

Ratusan jiwa yang tinggal di permukiman padat penduduk kompleks Mendawai, Kelurahan Palangka kehilangan tempat tinggal. Rumah mereka luluh lantak akibat kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu (25/7) dini hari. Berikut kisah pilu korban kebakaran yang meludeskan bangunan rumah dan kos-kosan itu.

AGUS JAYA, Palangka Raya

“Aku tidak ada membawa barang apa pun, cuman bawa badan saja,” ucap Raudah, salah satu korban kebakaran di kompleks Mendawai saat berbincang dengan wartawan, kemarin (26/7).

Tak hanya rumah Raudah dan Idris. Rumah anak tertuanya, Abdul Rahman, yang letaknya tepat di samping rumah mereka, serta rumah keponakannya bernama Abdul Hamid juga terbakar habis dalam peristiwa itu.

Baca Juga :  Berkas Pencairan DD dan ADD Desa Bereng Jun Sempat Tak Diloloskan

“Jadi kami di sini ada tiga rumah yang terbakar,” tuturnya.

Ketiga keluarga itu sementara waktu menumpang di rumah adik perempuan Raudah bernama Wahidah, yang letaknya beberapa puluh meter dari lokasi kebakaran.

Raudah mengisahkan, saat kebakaran itu terjadi, ia dan suaminya sedang tidur. Mereka terbangun karena mendengar keributan di sekeliling rumah mereka.

“Aku kira ada suami-istri yang ribut-ribut atau orang lagi berkelahi, ada teriakan tolong..tolong..” tambah Idris yang bergabung dalam pembicaraan itu.

Saat Idris dan istrinya keluar, mereka melihat api sudah berkobar dengan jarak sekitar dua meter dari tempat tinggal mereka. Idris mengatakan, awalnya mereka sempat ikut memadamkan api dengan menyemburkan air ke rumah yang bersebelahan dengan rumah mereka. Termasuk menyirami dinding rumah mereka.

Baca Juga :  Banjir di Katingan Diperkirakan Masih Lama

Pria yang mengaku berprofesi sebagai tukang bangunan itu mengungkapkan, kala itu kobaran api sangat besar sehingga membuat warga sekitar tak mampu memadamkan dengan menggunakan peralatan seadanya. Mereka pun panik. Pasangan suami istri ini memutuskan menyelamatkan diri tanpa sempat membawa serta barang dan dokumen berharga.

“Tidak kepikiran lagi menyelamatkan barang di rumah,” timpal Raudah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/