PALANGKA RAYA-Setiap tahunnya, wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) cukup rawan menghadapi ancaman bencana alam, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau dan banji rsaat musim penghujan, terutama di sekitar daerah aliran sungai. Belum lagi bencana Pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalteng, Hamka, SPd, MPd saat membaca sambutan Gubernur Kalteng pada acara Diklat Dasar Manajemen Bencana secara e-learning di lingkungan perintah provinsi, kabupaten/kota se Kalimantan Tengah yang dibuka pada Senin (2/8/2021).
Menurutnya, untuk menghadapi bencana yang sering terjadi dan juga menimbulkan dampak berkepanjangan, diperlukan suatu perencanaan pencegahan bencana untuk meminimalisasi risiko, seperti jumlah korban dan kerugian yang diakibatkannya. Di samping itu, diperlukan juga upaya peningkatan kemampuan penanggulangan saat terjadinya bencana dan pasca bencana.
“Oleh karena itu,kapasitas aparatur terkait dalam penanggulangan bencana harus terus ditingkatkan, baik pada tataran konseptual kebencanaan, manajerial, maupun teknis lapangan, sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ucapnya.
Menurutnya, aparatur tersebut perlu dibekali pengetahuan yang memadai, salah satunya pengetahuan dasar manajemen bencana, sebagai pondasi dalam merubah paradigma penanggulangan bencana yang selama ini dilakukan.
“Meski Diklatsar ini dilaksanakan secara e-Learning, saya berpesan kepada seluruh peserta diklatagar mengikuti setiap proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh selama 6 hari kedepan,sehingga dapat memahami dan menyerap pengetahuan ilmu-ilmu Dasar Manajemen Bencana, antara lain pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi, pengelolaan logistik dan peralatan, serta perencanaan penanggulangan bencana,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kalteng, Sri Widanarni, S.IP.,M.Si mengatakan, tujuan kegiatan Diklat Dasar Manajemen Bencana secara e-learning di lingkungan perintah provinsi,kabupaten/kota se Kalimantan Tengah adalah untuk mempersiapkan dan menyediakan Sumber Daya Manusiia (SDM) yang memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam penanggulangan bencana.
“Diharapkan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan peserta Diklat dalam penanggulangan bencana, sehingga penanganan terhadap bencana lebih cepat, tepat dan dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan oleh bencana,” ucapnya.
Untuk peserta diklat yang dilaksanakan pada Tanggal 2-9 Agustus 2021 adalah ASN yang berasal dari BPB-PK, BPBD, Satpol-PP dan Damkar di Lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten / Kota se Kalimantan Tengah.(bud/ko)