MUARA TEWEH – Setelah sekian lama penantian warga Desa Lampeong II, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara (Batara), mendambakan adanya lampu PLN bisa menyala dan menerangi desanya. Kini penantian itu bisa terwujud dengan sudah di operasikannya ULD PLN Gunung Purei, Rabu (28/7) lalu.
Pengoperasian perdana tersebut di hadiri Camat Gunung Purei, Sekcam dan Kepala Desa serta perwakilan PLN Kuala Kapuas.
“Alhamdulillah kami sudah bisa menikmati PLN yang selama ini belum kami nikmati,” ujar Kepala Desa Lampeong II, Sutnadi, Kamis (29/7).
Menurut Sutnadi, memang selama ini untuk pemasangan instalasi masih berjalan, namun untuk penyalaan oleh PT.PLN tetap nyala mulai dari uji caba kemaren.
Sementara, instalasi ke rumah-rumah secara pararel, memang untuk pelangan listrik, Lampeong ll paling banyak dibandingkan yang tiga desa, dari empat desa yang akan dialiri listrik.
“Perbedaannya bisa tiga kali lipat, sehingga tiga desa lain sudah instalasi semua,” jelas Sutnadi.
Kepala Desa Lampeong II ini, juga menambahkan bahwa sebelumnya empat kepala desa sempat bermusyawarah terkait rencana pengoperasian mesin ULD tersebut oleh pihak PLN.
“Dalam musyawarah tersebut menghasilkan kesepakatan bersama yakni menunggu pemasangan intalasi ke rumah- rumah warga selesai semua terpasang, baru dinyalakan mengingat listrik ini adalah usulan bersama empat desa,” tukas Sutandi.(her)
MUARA TEWEH – Setelah sekian lama penantian warga Desa Lampeong II, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara (Batara), mendambakan adanya lampu PLN bisa menyala dan menerangi desanya. Kini penantian itu bisa terwujud dengan sudah di operasikannya ULD PLN Gunung Purei, Rabu (28/7) lalu.
Pengoperasian perdana tersebut di hadiri Camat Gunung Purei, Sekcam dan Kepala Desa serta perwakilan PLN Kuala Kapuas.
“Alhamdulillah kami sudah bisa menikmati PLN yang selama ini belum kami nikmati,” ujar Kepala Desa Lampeong II, Sutnadi, Kamis (29/7).
Menurut Sutnadi, memang selama ini untuk pemasangan instalasi masih berjalan, namun untuk penyalaan oleh PT.PLN tetap nyala mulai dari uji caba kemaren.
Sementara, instalasi ke rumah-rumah secara pararel, memang untuk pelangan listrik, Lampeong ll paling banyak dibandingkan yang tiga desa, dari empat desa yang akan dialiri listrik.
“Perbedaannya bisa tiga kali lipat, sehingga tiga desa lain sudah instalasi semua,” jelas Sutnadi.
Kepala Desa Lampeong II ini, juga menambahkan bahwa sebelumnya empat kepala desa sempat bermusyawarah terkait rencana pengoperasian mesin ULD tersebut oleh pihak PLN.
“Dalam musyawarah tersebut menghasilkan kesepakatan bersama yakni menunggu pemasangan intalasi ke rumah- rumah warga selesai semua terpasang, baru dinyalakan mengingat listrik ini adalah usulan bersama empat desa,” tukas Sutandi.(her)
