Jumat, September 20, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Kelompok Teroris Bersenjata Papua Melemah

JAKARTA —Kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) terus melemah. Namun, belum terlihat tanda-tanda usainya konflik bersenjata tersebut. TNI dan Polri masih berupaya keras untuk mampu menghentikan langkah kelompok yang melakukan berbagai aksi bersenjata itu. Potensi dialog dengan KKTB begitu tipis, mengingat kelompok itu menolak berkomunikasi.

Tapi, harapan untuk menuntaskan persoalan KKTB harus terus hidup. Salah satunya dengan pendekatan kemanusiaan terhadap para korban konflik bersenjata tersebut. Baik, keluarga yang menjadi korban KKTB atau pun anggota keluarga dari KKTB.

Pengamat Terorisme Al Chaidar menuturkan, potensi dialog antara pemerintah dengan KKTB sangat tipis. Mengingat pemerintah tidak akan berunding dengan teroris. ”Bahkan, dialog terbilang sudah tertutup,” ujarnya.

Baca Juga :  Airlangga Hartarto Ajak Akademisi Beri Sumbangsih Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Karena itu, saat ini yang paling penting adalah pendekatan kemanusiaan terhadap masyarakat Papua. Terutama, keluarga korban konflik bersenjata, entah korban dari KKTB atau pun keluarga KKTB itu sendiri. ”Ini untuk mencegah bertambahnya anggota atau dukungan terhadap KKTB,” tegasnya.

Lalu, yang menjadi pekerjaan rumah adalah militer dan kepolisian tidak kelewatan batas dalam menyikapi masyarakat Papua. Perlu dilakukan inspeksi aparat di lapangan agar tidak melanggar hak asasi manusia. ”Ini penting agar tidak memanas,” ujarnya.

Perlu dipahami, setiap tindakan aparat yang berlebihan bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk KKTB. Salah satunya, video dimana aparat menindak warga Papua dengan menginjak kepala. ”Jangan sampai ada hal semacam itu,” tuturnya.

Baca Juga :  Terlibat Narkoba, Seorang Polisi di Kobar Harus PTDH

KKTB juga menggunakan isu penginjakan kepala itu untuk meningkatkan sentimen negatif terhadap pemerintah Indonesia. Video tersebut diedarkan oleh KKTB kepada berbagai pihak untuk mendapatkan simpati. ”Ini yang perlu dicegah,” jelasnya.

Sementara Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal menuturkan, Satgas Nemangkawi masih terus bekerja untuk mengejar KKTB. Untuk pendekatan kemanusiaan terus dilakukan dengan patrol dialogis. ”Seperti yang dilakukan Polres Puncak Jaya dengan mendatangi pasar dan obyek vital,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya.

Dengan kerjasama TNI, Polri, dan pemda, situasi kamtibmas sangat kondusif. Masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa. ”Kondisi aman dan nyaman,” jelasnya. (idr/ans)

JAKARTA —Kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) terus melemah. Namun, belum terlihat tanda-tanda usainya konflik bersenjata tersebut. TNI dan Polri masih berupaya keras untuk mampu menghentikan langkah kelompok yang melakukan berbagai aksi bersenjata itu. Potensi dialog dengan KKTB begitu tipis, mengingat kelompok itu menolak berkomunikasi.

Tapi, harapan untuk menuntaskan persoalan KKTB harus terus hidup. Salah satunya dengan pendekatan kemanusiaan terhadap para korban konflik bersenjata tersebut. Baik, keluarga yang menjadi korban KKTB atau pun anggota keluarga dari KKTB.

Pengamat Terorisme Al Chaidar menuturkan, potensi dialog antara pemerintah dengan KKTB sangat tipis. Mengingat pemerintah tidak akan berunding dengan teroris. ”Bahkan, dialog terbilang sudah tertutup,” ujarnya.

Baca Juga :  Airlangga Hartarto Ajak Akademisi Beri Sumbangsih Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Karena itu, saat ini yang paling penting adalah pendekatan kemanusiaan terhadap masyarakat Papua. Terutama, keluarga korban konflik bersenjata, entah korban dari KKTB atau pun keluarga KKTB itu sendiri. ”Ini untuk mencegah bertambahnya anggota atau dukungan terhadap KKTB,” tegasnya.

Lalu, yang menjadi pekerjaan rumah adalah militer dan kepolisian tidak kelewatan batas dalam menyikapi masyarakat Papua. Perlu dilakukan inspeksi aparat di lapangan agar tidak melanggar hak asasi manusia. ”Ini penting agar tidak memanas,” ujarnya.

Perlu dipahami, setiap tindakan aparat yang berlebihan bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk KKTB. Salah satunya, video dimana aparat menindak warga Papua dengan menginjak kepala. ”Jangan sampai ada hal semacam itu,” tuturnya.

Baca Juga :  Terlibat Narkoba, Seorang Polisi di Kobar Harus PTDH

KKTB juga menggunakan isu penginjakan kepala itu untuk meningkatkan sentimen negatif terhadap pemerintah Indonesia. Video tersebut diedarkan oleh KKTB kepada berbagai pihak untuk mendapatkan simpati. ”Ini yang perlu dicegah,” jelasnya.

Sementara Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal menuturkan, Satgas Nemangkawi masih terus bekerja untuk mengejar KKTB. Untuk pendekatan kemanusiaan terus dilakukan dengan patrol dialogis. ”Seperti yang dilakukan Polres Puncak Jaya dengan mendatangi pasar dan obyek vital,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya.

Dengan kerjasama TNI, Polri, dan pemda, situasi kamtibmas sangat kondusif. Masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa. ”Kondisi aman dan nyaman,” jelasnya. (idr/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/