Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Dorong Buah Lokal Go International

JAKARTA – Pemerintah berupaya mendorong konsumsi produk lokal, termasuk buah-buahan. Penyelenggaraan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 yang berlangsung kemarin menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan daya saing serta konsumsi buah masyarakat.

Presiden Joko Widodo saat membuka acara GBN ke-6 secara virtual menginginkan buah lokal jadi primadona di Indonesia dan mampu bersaing secara internasional. Menurut dia, pandemi Covid-19 seperti sekarang merupakan saat yang tepat untuk banyak mengonsumsi buah. ’’Banyak buah khas Indonesia,’’ ujarnya.

Jokowi menyayangkan konsumsi buah masih rendah. Menurut data yang diperoleh, konsumsi buah setiap orang di Indonesia rata-rata hanya 88,5 gram per orang per hari. Padahal, WHO menginstruksikan konsumsi buah setiap orang 150 gram per hari. ’’Saya mengajak masyarakat untuk mencintai aneka buah Nusantara yang melimpah kandungan gizinya,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Berharap Jalan Provinsi Diperbaiki

Jika konsumsi ditingkatkan, secara tidak langsung itu turut menyejahterakan petani. Dia juga ingin buah Nusantara makin digemari secara internasional. Ekspor buah menurut Jokowi masih terbuka lebar. Sejauh ini, Indonesia baru mengekspor mangga, nanas, pisang, dan manggis. ’’Untuk bisa masuk pasar internasional, kuncinya, buah Nusantara mampu berdaya saing,’’ ujarnya.

Daya saing yang dimaksud Jokowi adalah terkait kualitas, kuantitas, maupun harga penjualan. Petani dan pengusaha buah harus diberi fasilitas. Mereka harus mengetahui bagaimana meningkatkan kualitas. Dukungan permodalan dan pengetahuan ekspor juga harus ditingkatkan. ’’Hadirkan strategi marketing yang kekinian,’’ katanya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong. Terutama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional, dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor. ’’Saya berharap GBN menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas,’’ ucapnya.

Baca Juga :  PT BGA Bangun Kebersamaan dengan Masyarakat Kolam

Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar USD 645,48 juta, yakni meningkat sebesar 37,75 persen jika dibandingkan pada 2019. Peningkatan ekspor itu didominasi komoditas buah-buahan yang realisasinya tercatat USD 389,9 juta. Angka itu meningkat 30,31 persen jika dibandingkan pada 2019 dengan lima negara tujuan utama. Yakni, Tiongkok, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan. (dee/c12/lyn)

JAKARTA – Pemerintah berupaya mendorong konsumsi produk lokal, termasuk buah-buahan. Penyelenggaraan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 yang berlangsung kemarin menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan daya saing serta konsumsi buah masyarakat.

Presiden Joko Widodo saat membuka acara GBN ke-6 secara virtual menginginkan buah lokal jadi primadona di Indonesia dan mampu bersaing secara internasional. Menurut dia, pandemi Covid-19 seperti sekarang merupakan saat yang tepat untuk banyak mengonsumsi buah. ’’Banyak buah khas Indonesia,’’ ujarnya.

Jokowi menyayangkan konsumsi buah masih rendah. Menurut data yang diperoleh, konsumsi buah setiap orang di Indonesia rata-rata hanya 88,5 gram per orang per hari. Padahal, WHO menginstruksikan konsumsi buah setiap orang 150 gram per hari. ’’Saya mengajak masyarakat untuk mencintai aneka buah Nusantara yang melimpah kandungan gizinya,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Berharap Jalan Provinsi Diperbaiki

Jika konsumsi ditingkatkan, secara tidak langsung itu turut menyejahterakan petani. Dia juga ingin buah Nusantara makin digemari secara internasional. Ekspor buah menurut Jokowi masih terbuka lebar. Sejauh ini, Indonesia baru mengekspor mangga, nanas, pisang, dan manggis. ’’Untuk bisa masuk pasar internasional, kuncinya, buah Nusantara mampu berdaya saing,’’ ujarnya.

Daya saing yang dimaksud Jokowi adalah terkait kualitas, kuantitas, maupun harga penjualan. Petani dan pengusaha buah harus diberi fasilitas. Mereka harus mengetahui bagaimana meningkatkan kualitas. Dukungan permodalan dan pengetahuan ekspor juga harus ditingkatkan. ’’Hadirkan strategi marketing yang kekinian,’’ katanya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong. Terutama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional, dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor. ’’Saya berharap GBN menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas,’’ ucapnya.

Baca Juga :  PT BGA Bangun Kebersamaan dengan Masyarakat Kolam

Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar USD 645,48 juta, yakni meningkat sebesar 37,75 persen jika dibandingkan pada 2019. Peningkatan ekspor itu didominasi komoditas buah-buahan yang realisasinya tercatat USD 389,9 juta. Angka itu meningkat 30,31 persen jika dibandingkan pada 2019 dengan lima negara tujuan utama. Yakni, Tiongkok, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan. (dee/c12/lyn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/