Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Harus Terus Menjaga Kemajemukan

Harapan Bupati kepada Warga Barsel

BUNTOK – Bupati Barito Selatan, H Eddy Raya Samsuri ST mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan persaudaraan dalam kehidupan majemuk yang beranekaragam suku, agama dan ras.
“Perbedaan itu bukanlah penghalang bagi kita semua untuk bersatu,” kata Eddy Raya kepada sejumlah awak media, Sabtu (14/8) lalu.
Menurut bupati, perbedaan suku dan agama bukanlah penghalang untuk bisa hidup dalam kebersamaan. Untuk itu, semua masyarakat di negeri ini, khususnya di Kabupaten Barito Selatan harua bisa saling menghormati, saling membantu, serta saling membangun solidaritas sosial yang kokoh.
Dijelaskannya, perbedaan itu tidak harus diseragamkan, tidak juga harus ditiadakan, dan bahkan dihilangkan. Namun harus saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya demi menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Namun, lanjut dia, kesemuanya itu harus diikat oleh tali persaudaraan, tali kebersamaan, dan tali persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda, tapi tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebab dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, maka kita akan tetap bersatu, dan dengan bersatu kita akan maju bersama untuk mencapai kesejahteraan dalam menyongsong masa depan yang gemilang,” tegasnya. (ner/ens)

Baca Juga :  Pagelaran Seni dan Budaya Memikat Hati Kemenparekraf

Harapan Bupati kepada Warga Barsel

BUNTOK – Bupati Barito Selatan, H Eddy Raya Samsuri ST mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan persaudaraan dalam kehidupan majemuk yang beranekaragam suku, agama dan ras.
“Perbedaan itu bukanlah penghalang bagi kita semua untuk bersatu,” kata Eddy Raya kepada sejumlah awak media, Sabtu (14/8) lalu.
Menurut bupati, perbedaan suku dan agama bukanlah penghalang untuk bisa hidup dalam kebersamaan. Untuk itu, semua masyarakat di negeri ini, khususnya di Kabupaten Barito Selatan harua bisa saling menghormati, saling membantu, serta saling membangun solidaritas sosial yang kokoh.
Dijelaskannya, perbedaan itu tidak harus diseragamkan, tidak juga harus ditiadakan, dan bahkan dihilangkan. Namun harus saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya demi menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Namun, lanjut dia, kesemuanya itu harus diikat oleh tali persaudaraan, tali kebersamaan, dan tali persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda, tapi tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebab dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, maka kita akan tetap bersatu, dan dengan bersatu kita akan maju bersama untuk mencapai kesejahteraan dalam menyongsong masa depan yang gemilang,” tegasnya. (ner/ens)

Baca Juga :  Pagelaran Seni dan Budaya Memikat Hati Kemenparekraf

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/