Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Tak Bergejala, Cukup Isoman Saja

PALANGKA RAYA-Saat ini sudah banyak masyarakat yang terpapar Covid-19 namun memutuskan untuk isolasi mandiri (isoman). Terhadap mereka yang demikian, khususnya pasien yang tidak bergejala atau hanya bergejala ringan maka untuk mengetahui kesembuhannya cukup menghitung masa lamanya isolasi.

“Khusus untuk tanpa gejala itu cukup dengan melakukan isolasi selama sepuluh hari dan untuk gejala ringan isolasi selama 14 haru, kemudian sudah dinyatakan sembuh dan tidak perlu lagi dilakukan tes swab PCR,” kata Direktur Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya drg Yayu Indriaty, kemarin.

Bahkan, Yayu menyebut bahwa pasien dengan tidak bergejala atau bergejala ringan setelah melaksanakan isoman maka virulensinya sudah rendah. Artinya, daya virus mengeluaran atau menular sudah rendah karena menular itu saat pasien bergejala.

Baca Juga :  Tak Boleh Lengah

“Kecuali kalau di rumah sakit pada pasien sedang, berat dan kritis yang menggunakan alat itu memang terbuka dan itu sangat berbahaya sekali, yang kita jaga agar di samping tidak menularkan ke keluarga juga tidak menular ke petugas,” ungkapnya.

Namun, meski pasien tidak bergejala atau gejala ringan standarnya tetap harus tetap menggunakan protokol kesehatan.

Sedangkan, untuk pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis apalagi saat pasien itu harus masuk RS dengan menggunakan alat dan terbuka maka itu akan berbahaya. Dengan demikian, apabila sudah dalam keadaan stabil maka dilakukan masa observasi pada hari ke 11 dan 14 serta satu minggu berikutnya sampai pasien dinyatakan sembuh.

Baca Juga :  Pertunjukkan Sendratari Nyai Balau memukau Penonton

“Apabila sudah sembuh namun masih memerlukan perawatan maka akan digeser ke ruang perawatan lain atau kondisinya stabil kita bisa isolasi mandirikan,” ungkapnya.

Namun, saat ini sudah terjadi penurunan kasus di Kalteng, pihaknya berharap dengan PPKM dapat mengembalikan aktivitas masyarakat dengan normal. “Walaupun tetap infeksi itu ada tetapi kadar normal, sehingga masyarakat bisa beraktivitas lain,” pungkasnya. (abw/uni)

PALANGKA RAYA-Saat ini sudah banyak masyarakat yang terpapar Covid-19 namun memutuskan untuk isolasi mandiri (isoman). Terhadap mereka yang demikian, khususnya pasien yang tidak bergejala atau hanya bergejala ringan maka untuk mengetahui kesembuhannya cukup menghitung masa lamanya isolasi.

“Khusus untuk tanpa gejala itu cukup dengan melakukan isolasi selama sepuluh hari dan untuk gejala ringan isolasi selama 14 haru, kemudian sudah dinyatakan sembuh dan tidak perlu lagi dilakukan tes swab PCR,” kata Direktur Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya drg Yayu Indriaty, kemarin.

Bahkan, Yayu menyebut bahwa pasien dengan tidak bergejala atau bergejala ringan setelah melaksanakan isoman maka virulensinya sudah rendah. Artinya, daya virus mengeluaran atau menular sudah rendah karena menular itu saat pasien bergejala.

Baca Juga :  Tak Boleh Lengah

“Kecuali kalau di rumah sakit pada pasien sedang, berat dan kritis yang menggunakan alat itu memang terbuka dan itu sangat berbahaya sekali, yang kita jaga agar di samping tidak menularkan ke keluarga juga tidak menular ke petugas,” ungkapnya.

Namun, meski pasien tidak bergejala atau gejala ringan standarnya tetap harus tetap menggunakan protokol kesehatan.

Sedangkan, untuk pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis apalagi saat pasien itu harus masuk RS dengan menggunakan alat dan terbuka maka itu akan berbahaya. Dengan demikian, apabila sudah dalam keadaan stabil maka dilakukan masa observasi pada hari ke 11 dan 14 serta satu minggu berikutnya sampai pasien dinyatakan sembuh.

Baca Juga :  Pertunjukkan Sendratari Nyai Balau memukau Penonton

“Apabila sudah sembuh namun masih memerlukan perawatan maka akan digeser ke ruang perawatan lain atau kondisinya stabil kita bisa isolasi mandirikan,” ungkapnya.

Namun, saat ini sudah terjadi penurunan kasus di Kalteng, pihaknya berharap dengan PPKM dapat mengembalikan aktivitas masyarakat dengan normal. “Walaupun tetap infeksi itu ada tetapi kadar normal, sehingga masyarakat bisa beraktivitas lain,” pungkasnya. (abw/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/