Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Jalur Trans Kalimantan di Kasongan-Kereng Pangi Terancam Lumpuh

KASONGAN-Meningkatnya ketinggian air di wilayah Kecamatan Katingan Hilir, kota Kasongan, makin mengganggu arus transportasi pengendara kendaraan bermotor baik dari arah Sampit, maupun Palangka Raya. Jika tadi pagi, para pengendara bisa melewatinya dengan lancar, sore hingga malam kecepatan pengendara jalan trans Kalimantan mulai melambat. Hal ini akibat tinggi dan kuatnya arus air. Bahkan jika debit air terus naik, tidak menutup kemungkinan jalan trans Kalimantan bisa terancam lumpuh.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan Roby mengatakan untuk di Katingan Hilir ketinggian air terus mengalami kenaikan. Diperkirakan puncak banjir di ibu kota Kabupaten Katingan ini, bisa terjadi besok (Selasa).

“Sebab di Kecamatan Pulau Malan, informasi terakhir masih bertahan. Jadi di dua kecamatan, yaitu Pulau Malan, dan Kecamatan Tewang Sangalang Garing, sedang puncaknya banjir. Di Kecamatan Katingan Hilir kita perkirakan, kemungkinan besok siang,” katanya kepada Kalteng Pos, Senin (6/9) sore.

Baca Juga :  Banjir Katingan Mulai Makan Korban, Seorang Warga Meninggal Tersetrum

Ketika disinggung kondisi jalur trans Kalimantan, Roby mengatakan bahwa saat ini kondisinya sudah sangat terganggu. Air sudah menggenangi badan jalan, dengan ketinggian pada titik tertentu, ada yang sudah sampai pada bagian lutut orang dewasa. Bahkan untuk kendaraan jenis roda dua, sangat membahayakan jika dipaksakan tetap melintas. Sebab arus air sangat kuat.

“Kami sarankan untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat dengan mobil rendah, sebaiknya untuk sementara tidak melintas jalur Kasongan-Kereng Pangi. Ini sangat tidak memungkinkan untuk dilewati,” tegasnya.

Bila debit air di Jalur Kasongan-Kereng Pangi terus meningkat, ia meminta aparat Kepolisian untuk menutup sementara akses jalan trans Kalimantan itu. Baik dari arah Palangka Raya, maupun arah Sampit.

Baca Juga :  Hamdhani Soroti Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit

“Jika ketinggian air naik 10-15 centimeter saja dari sekarang. Tentu tidak akan bisa dilewati lagi. Sangat beresiko. Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan. Apalagi dengan kondisi berarus seperti itu,” jelasnya.

KASONGAN-Meningkatnya ketinggian air di wilayah Kecamatan Katingan Hilir, kota Kasongan, makin mengganggu arus transportasi pengendara kendaraan bermotor baik dari arah Sampit, maupun Palangka Raya. Jika tadi pagi, para pengendara bisa melewatinya dengan lancar, sore hingga malam kecepatan pengendara jalan trans Kalimantan mulai melambat. Hal ini akibat tinggi dan kuatnya arus air. Bahkan jika debit air terus naik, tidak menutup kemungkinan jalan trans Kalimantan bisa terancam lumpuh.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan Roby mengatakan untuk di Katingan Hilir ketinggian air terus mengalami kenaikan. Diperkirakan puncak banjir di ibu kota Kabupaten Katingan ini, bisa terjadi besok (Selasa).

“Sebab di Kecamatan Pulau Malan, informasi terakhir masih bertahan. Jadi di dua kecamatan, yaitu Pulau Malan, dan Kecamatan Tewang Sangalang Garing, sedang puncaknya banjir. Di Kecamatan Katingan Hilir kita perkirakan, kemungkinan besok siang,” katanya kepada Kalteng Pos, Senin (6/9) sore.

Baca Juga :  Banjir Katingan Mulai Makan Korban, Seorang Warga Meninggal Tersetrum

Ketika disinggung kondisi jalur trans Kalimantan, Roby mengatakan bahwa saat ini kondisinya sudah sangat terganggu. Air sudah menggenangi badan jalan, dengan ketinggian pada titik tertentu, ada yang sudah sampai pada bagian lutut orang dewasa. Bahkan untuk kendaraan jenis roda dua, sangat membahayakan jika dipaksakan tetap melintas. Sebab arus air sangat kuat.

“Kami sarankan untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat dengan mobil rendah, sebaiknya untuk sementara tidak melintas jalur Kasongan-Kereng Pangi. Ini sangat tidak memungkinkan untuk dilewati,” tegasnya.

Bila debit air di Jalur Kasongan-Kereng Pangi terus meningkat, ia meminta aparat Kepolisian untuk menutup sementara akses jalan trans Kalimantan itu. Baik dari arah Palangka Raya, maupun arah Sampit.

Baca Juga :  Hamdhani Soroti Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit

“Jika ketinggian air naik 10-15 centimeter saja dari sekarang. Tentu tidak akan bisa dilewati lagi. Sangat beresiko. Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan. Apalagi dengan kondisi berarus seperti itu,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/