Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Ronaldo-Lukaku Berjaya, Inter Gagal Menang, Juve Lebih Merana

LONDON – Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku adalah bintang utama Serie A Italia musim lalu. Ronaldo meraih capocannoniere, sedangkan Lukaku ditahbiskan sebagai pemain terbaik.

Ketika dua bintang itu meninggalkan Serie A untuk kembali ke Premier League musim ini, dampaknya langsung terasa. Dampak positif dirasakan klub baru mereka, Manchester United (Ronaldo) dan Chelsea (Lukaku).

United bahagia kembali diperkuat Ronaldo setelah CR7 melesakkan dua gol awal dalam kemenangan 4-1 atas Newcastle United di Old Trafford, Minggu (12/9) dini hari WIB. Lukaku juga mencetak brace kala Chelsea menang tiga gol tanpa balas atas Aston Villa di Stamford Bridge, Minggu (12/9) malam WIB.

Dari tiga kali penampilan bersama The Blues musim ini, Big Rom punya koleksi tiga gol. Di klasemen sementara Premier League, United dan Chelsea kini menempati dua posisi teratas. Masing-masing mengoleksi 10 poin dari tiga matchweek

Hal sebaliknya dirasakan klub yang ditinggalkan Ronaldo (Juventus) dan Lukaku (Inter Milan). Juve paling merana. Klub yang musim lalu gagal melanjutkan streak scudetto Serie A untuk kali kesepuluh itu masih tanpa kemenangan dalam tiga giornata awal dan tergolek ke papan bawah.

Baca Juga :  Laga Tak Mudah bagi Tuan Rumah

Di kandang SSC Napoli Minggu (12/9) malam WIB, Stadio Diego Armando Maradona, Juve takluk 1-2. Itu adalah kekalahan beruntun La Vecchia Signora setelah dipermalukan klub promosi Empoli FC 0-1 di kandang sendiri, Allianz Stadium (29/8).

Sangat kentara kalau Juve tidak lagi memiliki pemain pembeda. Il capitano sekaligus bek veteran Juve Giorgio Chiellini mengakui bahwa dirinya dan rekan-rekannya belum bisa move on dari CR7.

”Ketika Anda mempunyai seorang (pemain bertipe, Red) juara seperti Cristiano, Anda tidak bisa tidak bermain untuknya. Kami harus berterima kasih kepadanya untuk tahun-tahunnya bersama Juve,” ungkap pemain 37 tahun yang akrab disapa Chiello itu kepada DAZN.

Chiello pun menganggap Juve tanpa Ronaldo harus mengubah mindset. Dari yang dahulunya berlabel ”Tim Cristiano” menjadi tim yang lebih kolektif. Hal itu didukung oleh mantan flank kanan Juve periode 1980-an, Massimo Mauro.

Menurut Mauro, tidak ada pemain di Juve saat ini yang bisa jadi sentral permainan. ”Jadi, (Massimiliano) Allegri (allenatore Juve, Red) butuh memaksimalkan semua potensi dalam skuadnya untuk menjadi mesin gol,” klaim Mauro yang kini jadi politikus itu.

Baca Juga :  Napoli Imbangi Leicester, Lyon terkam Rangers

Hal tidak jauh berbeda dirasakan Inter sepeninggal Lukaku. Allenatore Simone Inzaghi memang mendapatkan dua pemain sekaligus, Edin Dzeko dan Joaquin Correa, sebagai subtitusi Big Rom. Masing-masing juga sudah membuka keran gol mereka bersama Inter.

Namun, menghadapi UC Sampdoria di Stadio Luigi Ferraris, Minggu (12/9) malam WIB, Dzeko dan Correa scoreless.

Tandem Lukaku, Lautaro Martinez, memang mencetak gol. Tapi, sebiji gol striker Argentina itu tidak cukup banyak untuk memberikan kemenangan bagi Nerazzurri. Karena kedua tim hanya bisa bermain imbang 2-2.

Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– terlihat masih mencari kombinasi terbaik di lini serang klub peraih scudetto Serie A musim lalu itu.

”Kami mencoba berbagai duet, bahkan memainkan trisula sekaligus selama latihan. Tetapi, situasi di lapangan tentu berbeda dengan seperti yang kami rencanakan saat latihan,” beber Simo kepada Tuttomercatoweb. (jpc)

LONDON – Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku adalah bintang utama Serie A Italia musim lalu. Ronaldo meraih capocannoniere, sedangkan Lukaku ditahbiskan sebagai pemain terbaik.

Ketika dua bintang itu meninggalkan Serie A untuk kembali ke Premier League musim ini, dampaknya langsung terasa. Dampak positif dirasakan klub baru mereka, Manchester United (Ronaldo) dan Chelsea (Lukaku).

United bahagia kembali diperkuat Ronaldo setelah CR7 melesakkan dua gol awal dalam kemenangan 4-1 atas Newcastle United di Old Trafford, Minggu (12/9) dini hari WIB. Lukaku juga mencetak brace kala Chelsea menang tiga gol tanpa balas atas Aston Villa di Stamford Bridge, Minggu (12/9) malam WIB.

Dari tiga kali penampilan bersama The Blues musim ini, Big Rom punya koleksi tiga gol. Di klasemen sementara Premier League, United dan Chelsea kini menempati dua posisi teratas. Masing-masing mengoleksi 10 poin dari tiga matchweek

Hal sebaliknya dirasakan klub yang ditinggalkan Ronaldo (Juventus) dan Lukaku (Inter Milan). Juve paling merana. Klub yang musim lalu gagal melanjutkan streak scudetto Serie A untuk kali kesepuluh itu masih tanpa kemenangan dalam tiga giornata awal dan tergolek ke papan bawah.

Baca Juga :  Laga Tak Mudah bagi Tuan Rumah

Di kandang SSC Napoli Minggu (12/9) malam WIB, Stadio Diego Armando Maradona, Juve takluk 1-2. Itu adalah kekalahan beruntun La Vecchia Signora setelah dipermalukan klub promosi Empoli FC 0-1 di kandang sendiri, Allianz Stadium (29/8).

Sangat kentara kalau Juve tidak lagi memiliki pemain pembeda. Il capitano sekaligus bek veteran Juve Giorgio Chiellini mengakui bahwa dirinya dan rekan-rekannya belum bisa move on dari CR7.

”Ketika Anda mempunyai seorang (pemain bertipe, Red) juara seperti Cristiano, Anda tidak bisa tidak bermain untuknya. Kami harus berterima kasih kepadanya untuk tahun-tahunnya bersama Juve,” ungkap pemain 37 tahun yang akrab disapa Chiello itu kepada DAZN.

Chiello pun menganggap Juve tanpa Ronaldo harus mengubah mindset. Dari yang dahulunya berlabel ”Tim Cristiano” menjadi tim yang lebih kolektif. Hal itu didukung oleh mantan flank kanan Juve periode 1980-an, Massimo Mauro.

Menurut Mauro, tidak ada pemain di Juve saat ini yang bisa jadi sentral permainan. ”Jadi, (Massimiliano) Allegri (allenatore Juve, Red) butuh memaksimalkan semua potensi dalam skuadnya untuk menjadi mesin gol,” klaim Mauro yang kini jadi politikus itu.

Baca Juga :  Napoli Imbangi Leicester, Lyon terkam Rangers

Hal tidak jauh berbeda dirasakan Inter sepeninggal Lukaku. Allenatore Simone Inzaghi memang mendapatkan dua pemain sekaligus, Edin Dzeko dan Joaquin Correa, sebagai subtitusi Big Rom. Masing-masing juga sudah membuka keran gol mereka bersama Inter.

Namun, menghadapi UC Sampdoria di Stadio Luigi Ferraris, Minggu (12/9) malam WIB, Dzeko dan Correa scoreless.

Tandem Lukaku, Lautaro Martinez, memang mencetak gol. Tapi, sebiji gol striker Argentina itu tidak cukup banyak untuk memberikan kemenangan bagi Nerazzurri. Karena kedua tim hanya bisa bermain imbang 2-2.

Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– terlihat masih mencari kombinasi terbaik di lini serang klub peraih scudetto Serie A musim lalu itu.

”Kami mencoba berbagai duet, bahkan memainkan trisula sekaligus selama latihan. Tetapi, situasi di lapangan tentu berbeda dengan seperti yang kami rencanakan saat latihan,” beber Simo kepada Tuttomercatoweb. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/