Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Kantor Disdik Kalteng Digeruduk Mahasiswa

Ternyata Demo Tolak Kunjungan Ketua KPK ke Kalteng

PALANGKA RAYA-Ratusan mahasiswa yang ada di Kota Palangka Raya menyatakan menyatakan sikap menolak kedatangan ketua KPK RI Firli Bahuri ke Kalteng khususnya Kota Cantik, meski belum diketahui kapan pastinya kunjungan tersebut. Para mahasiswa ini menggelar aksinya di tiga titik, yakni di Kantor Gubernur Kalteng, Kantor DPRD dan juga Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, Rabu (6/10).

Dalam aksinya, seratus lebih mahasiswa yang melaksanakan aksi di Disdik Kalteng tidak hanya berorasi, tetapi juga mengekspresikan penolakannya dalam bentuk baa puisi hingga teatrika. Mereka juga membawa keranda dan makam sebagai ilustrasi dianggap matinya KPK RI.

“Kami turun aksi ini karena beredar informasi pimpinan KPK RI akan berkunjung ke Kalteng. Untuk itu kami mahasiswa, khususnya IAIN Palangka Raya menyatakan solidaritas dan menolak kedatangan ketua KPK RI,” kata Juru Bicara, Gilang Sandrawijaya, Rabu (6/10).

Baca Juga :  Manggala Agni Bergerak, Salurkan Sembako dan Air Bersih bagi Korban Banjir Katingan

Diungkapkannya, penolakan itu karena ketua KPK RI dianggap pernah melanggar kode etik KPK. Aksi ini juga bentuk solidaritas terhadap 57 para pegawai KPK yang diberhentikan.

“Kami tidak ingin bertemu dengan ketua KPK, tetapi yang kami harapkan adalah bersama-sama mahasiswa yang lain menyuarakan kepada pegawai KPK yang diberhentikan,” tegasnya.

Adapun beberapa tuntutan yang disampaikan pada orasi itu yakni, menginginkan agar Presiden RI Joko Widodo membatalkan pemberhentian 57 pegawai KPK.  Termasuk meminta agar ketua KPK RI mundur dari jabatannya.

“Kami juga berharap agar Presiden RI bisa mendengar masukan Ombudsman dan Komnas HAM,” singkatnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi mengaku bingung kenapa kantor Disdik Kalteng yang digeruduk atau dipakai sebagai titik lokasi. Jika dilihat dari tujuan surat demo ditujukan kepada Kapolresta Palangka Raya, memang tempatnya di Disdik Kalteng.

Baca Juga :  Pemandu Lagu Jadi Korban Penganiayaan

“Namun mendengar orasi yang disampaikan memang tidak ada menyinggung terkait disdik, mungkin mereka hanya meminjam kantor saja sebagai titik lokasi,” katanya saat diwawancarai usai aksi berlangsung.

Ia menyebut, konteks daripada isi demo itu merupakan tuntutan kedatangan ketua KPK RI yang katanya akan datang ke Palangka Raya. “Jika yang dituntut itu ketua KPK yang merupakah pejabat tinggi maka levelnya juga tidak dengan disdik, tetapi setingkat pemerintah atau di sektor terkait,” pungkasnya. (abw/uni)

Ternyata Demo Tolak Kunjungan Ketua KPK ke Kalteng

PALANGKA RAYA-Ratusan mahasiswa yang ada di Kota Palangka Raya menyatakan menyatakan sikap menolak kedatangan ketua KPK RI Firli Bahuri ke Kalteng khususnya Kota Cantik, meski belum diketahui kapan pastinya kunjungan tersebut. Para mahasiswa ini menggelar aksinya di tiga titik, yakni di Kantor Gubernur Kalteng, Kantor DPRD dan juga Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, Rabu (6/10).

Dalam aksinya, seratus lebih mahasiswa yang melaksanakan aksi di Disdik Kalteng tidak hanya berorasi, tetapi juga mengekspresikan penolakannya dalam bentuk baa puisi hingga teatrika. Mereka juga membawa keranda dan makam sebagai ilustrasi dianggap matinya KPK RI.

“Kami turun aksi ini karena beredar informasi pimpinan KPK RI akan berkunjung ke Kalteng. Untuk itu kami mahasiswa, khususnya IAIN Palangka Raya menyatakan solidaritas dan menolak kedatangan ketua KPK RI,” kata Juru Bicara, Gilang Sandrawijaya, Rabu (6/10).

Baca Juga :  Manggala Agni Bergerak, Salurkan Sembako dan Air Bersih bagi Korban Banjir Katingan

Diungkapkannya, penolakan itu karena ketua KPK RI dianggap pernah melanggar kode etik KPK. Aksi ini juga bentuk solidaritas terhadap 57 para pegawai KPK yang diberhentikan.

“Kami tidak ingin bertemu dengan ketua KPK, tetapi yang kami harapkan adalah bersama-sama mahasiswa yang lain menyuarakan kepada pegawai KPK yang diberhentikan,” tegasnya.

Adapun beberapa tuntutan yang disampaikan pada orasi itu yakni, menginginkan agar Presiden RI Joko Widodo membatalkan pemberhentian 57 pegawai KPK.  Termasuk meminta agar ketua KPK RI mundur dari jabatannya.

“Kami juga berharap agar Presiden RI bisa mendengar masukan Ombudsman dan Komnas HAM,” singkatnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi mengaku bingung kenapa kantor Disdik Kalteng yang digeruduk atau dipakai sebagai titik lokasi. Jika dilihat dari tujuan surat demo ditujukan kepada Kapolresta Palangka Raya, memang tempatnya di Disdik Kalteng.

Baca Juga :  Pemandu Lagu Jadi Korban Penganiayaan

“Namun mendengar orasi yang disampaikan memang tidak ada menyinggung terkait disdik, mungkin mereka hanya meminjam kantor saja sebagai titik lokasi,” katanya saat diwawancarai usai aksi berlangsung.

Ia menyebut, konteks daripada isi demo itu merupakan tuntutan kedatangan ketua KPK RI yang katanya akan datang ke Palangka Raya. “Jika yang dituntut itu ketua KPK yang merupakah pejabat tinggi maka levelnya juga tidak dengan disdik, tetapi setingkat pemerintah atau di sektor terkait,” pungkasnya. (abw/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/