PALANGKA RAYA-Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Rapat Koordinasi BPSDM Daerah Se- Kalimantan Tengah secara virtual yang diikuti oleh seluruh BKPSDM , BKD, BKPP Kabupaten dan Kota se- Kalteng, Selasa (2/11).
Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni,S.IP,.M.Si mengatakan, rapat yang diselenggaran di era pandemi Covid -19 ini bertujuan untuk sinkronisasi program kegiatan dan pelatihan pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2022. Meningkatkan sinergitas, komitmen kebersamaan dan profesionalisme dalam pengembangan kompetensi ASN. Juga penyampaian rencana pengembangan kompetensi ASN melalui Kalteng Corporate University serta menjalin silaturahmi dengan seluruh BKPSDM/BKD/BKPP seluruh Kabupaten Kota.
“Penyelenggaraan rakor ini adalah untuk mendapatkan masukan dan usulan rencana pengembangan kompetensi ASN, dengan harapan didapatkanya informasi kebutuhan diklat yang dapat menjawab gab kompetensi atau kesenjangan kompetensi individu ASN dengan memprogramkan diklat yang dapat berdampak terhadap peningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi pemerintah. Sehingga diharapkan ASN dapat memiliki daya saing secara nasional dan global, dapat menjawab tantangan dari derasnya arus perkembangan teknologi, informasi, komunikasi serta mampu menyesuaikan diri atau bertransformasi melalui pendekatan teknologi yang berbeda dari sebelumnya,”ucapnya.
Dikatakannya, pendekatan pembelajaran yang ditawarkan oleh BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah melalui Corporate University adalah metode pembelajaran bagi ASN yang memadukan pendekatan klasikal dan non klasikal di tempat kerja untuk mendukung pencapaian strategi organisasi dan kebijakan nasional sebagai bentuk respon dari kebijakan Presiden Republik Indonesia.
Menurut Sri Widanarni, beberapa alasan mengapa ditawarkan Corporate University adalah karena selama ini kondisi penyelenggaraan diklat masih bersifat rutinitas dan hanya prasarat jabatan. Kemudian dilaksakan hanya oleh unit SDM organisasi dan belum menjadi tanggung jawab seluruh organisasi.
“Sebagian besar tidak berkaitan dengan tujuan organisasi, masih dilakukan secara konvensional dan belum mengikuti tuntutan perkembangan era (industry 4.0) dan kebutuhan global organisasi, serata diklat yang diselenggarakan belum menjadi bagian solusi dalam mengatasi gab kompetensi kebutuhan organisasi,” tambahnya.
Sri Widanarni juga memberikan apresiasi kepada seluruh BKPSDM/BKD/BKPP Kabupaten /Kota yang sangat antusias dalam rakor tersebut. Dan berharap adanya sinergitas antara rencana pengembangan ASN kabupaten/ kota dengan kebijakan pengembangan ASN provinsi dan nasional. (bud/b5)