PALANGKA RAYA – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, hampir seluruh sektor terkena dampaknya. Pemerintah merupakan leading sektor penanggulangan, harus mengalokasikan anggaran setiap tahunnya untuk penanganan Covid-19.
Dengan adanya anggaran penanganan pandemi, tentunya jumlah anggaran yang dialokasikan untuk hal-hal lain seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan dan lain sebagainya tidak sama seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Berkaitan dengan hal ini, anggota Komisi II DPRD Kalteng Ina Prayawati berpesan kepada masyarakat agar dapat memahami, tidak semua usulan atau aspirasi dapat terealisasi selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Kami berharap masyarakat dapat mengerti kondisi keuangan daerah saat ini. Pasalnya APBD atau anggaran daerah kita terbatas, sehingga beberapa usulan atau aspirasi masyarakat tak bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini,” kata legislator yang membidangi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) ini, Selasa (16/11).
Disampaikan Ina, sebelumnya pihaknya telah melakukan rapat dengan 11 mitra kerja Komisi II DPRD Provinsi Kalteng. Dimana hal yang sama juga terjadi, jika saat ini anggaran yang dimiliki oleh daerah sangat terbatas. Sehingga berpengaruh terhadap setiap program atau kegiatan tahun 2022 mendatang.
“Karena kondisi pandemi yang terjadi, besar kemungkinan tidak semua aspirasi masyarakat dapat terealisasi. Meski demikian kami tetap mengupayakan dan memprioritaskan apa yang yang menjadi keperluan masyarakat,” tutup Politisi perempuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kalteng ini. (pra/ans)