Sabtu, November 23, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Pemerintah Harus Perhatikan Petani

70 Persen Lahan Jagung Kalampangan Gagal Panen

PALANGKA RAYA– Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Heri Purwanto mengatakan, saat ini ada sekitar 70 persen lahan pertanian jagung di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau mengalami gagal panen.

Melihat hal tersebut dirinya meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui instansi teknisnya bisa memperhatikan kondisi petani-petani di Kelurahan Kalampangan yang mengalami gagal panen.

“Masyarakat  atau petani saat ini cukup rugi karena gagal panen, saya harap pemerintah daerah bisa turun tangan ke lokasi pertanian dan memberikan solusi kepada para petani yang gagal panen,” ungkapnya, kemarin (12/12).

Lebih lanjut, legislator asal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menyampaikan, adapun hasil pengamatannya di sana terkait gagal panen lahan jagung Kelurahan Kalampangan. Adalah akibat banyak jagung yang terendam air dan tertimbun lumpur.

Baca Juga :  Gotong Royong Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Sehingga bisa dipastikan jagung- jagung terebut kotor dan rusak, yang menyebabkan jagung tersebut tidak bisa dipanen oleh para petani. Yang menyebabkan para petani jagung tahun ini bisa dikatakan cukup merugi.

Untuk menutupi tersebut, para petani jagung yang mulai menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Terpaksa menaikkan harga jagungnya untuk menutupi kerugiannya. Karena hanya 30 persen saja lahan pertanian jagung yang berhasil di panen.

“Jika harga yang di patok tidak seperti tahun-tahun sebelumnya atau mengalami kenaikan, Heri meminta kepada masyarakat untuk dapat memakluminya. Para petani di Kalampangan sebenarnya juga tidak ingin menaiki harga jagung. Namun, karena kondisinya yang berbeda seperti tahun sebelumnya,” pungkasnya.(ahm/ram/ko)

Baca Juga :  Selamat! 103 Peserta Lulus CPNS

70 Persen Lahan Jagung Kalampangan Gagal Panen

PALANGKA RAYA– Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Heri Purwanto mengatakan, saat ini ada sekitar 70 persen lahan pertanian jagung di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau mengalami gagal panen.

Melihat hal tersebut dirinya meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui instansi teknisnya bisa memperhatikan kondisi petani-petani di Kelurahan Kalampangan yang mengalami gagal panen.

“Masyarakat  atau petani saat ini cukup rugi karena gagal panen, saya harap pemerintah daerah bisa turun tangan ke lokasi pertanian dan memberikan solusi kepada para petani yang gagal panen,” ungkapnya, kemarin (12/12).

Lebih lanjut, legislator asal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menyampaikan, adapun hasil pengamatannya di sana terkait gagal panen lahan jagung Kelurahan Kalampangan. Adalah akibat banyak jagung yang terendam air dan tertimbun lumpur.

Baca Juga :  Gotong Royong Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Sehingga bisa dipastikan jagung- jagung terebut kotor dan rusak, yang menyebabkan jagung tersebut tidak bisa dipanen oleh para petani. Yang menyebabkan para petani jagung tahun ini bisa dikatakan cukup merugi.

Untuk menutupi tersebut, para petani jagung yang mulai menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Terpaksa menaikkan harga jagungnya untuk menutupi kerugiannya. Karena hanya 30 persen saja lahan pertanian jagung yang berhasil di panen.

“Jika harga yang di patok tidak seperti tahun-tahun sebelumnya atau mengalami kenaikan, Heri meminta kepada masyarakat untuk dapat memakluminya. Para petani di Kalampangan sebenarnya juga tidak ingin menaiki harga jagung. Namun, karena kondisinya yang berbeda seperti tahun sebelumnya,” pungkasnya.(ahm/ram/ko)

Baca Juga :  Selamat! 103 Peserta Lulus CPNS

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/