PALANGKA RAYA-Kawasan wisata Pahandut Seberang dipersolek. Sudah sejak Juni 2021 lalu, jalan masuk menuju permukiman itu diperbaiki. Pekerjaan peningkatan kualitas permukiman Kahayan Riverside Kota Palangka Raya itu dianggarkan Rp16.093.664.000, bersumber dari APBN yang dipinjam dari luar negeri.
Informasi yang dihimpun Kalteng Pos, proyek pengerjaan di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalteng Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR itu masih jauh dari rencana.
Tanah timbunan belum merata sepenuhnya. Belum ada jalan beton atau aspal sesuai rencana. Plang proyek juga tidak terpasang sebagaimana mestinya.
Proses pekerjaan sempat berhenti alias tak ada aktivitas karena terkendala banjir. Proyek itu dikerjakan oleh PT Telaga Pasir Kita dan Konsultan Pelaksana PT Prospera Cunsolting Egineers.
Semestinya pekerjaan itu selesai pada 22 Februari 2022, jika dihitung masa kontrak kerja 240 hari kalender sejak 28 Juni 2021. Waktu satu bulan lagi tidak mungkin cukup untuk menyelesaikan semuanya.
Kepala BPPW Kalteng, Yanuar Seto Nugroho melalui PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Tengah Josua B Sihotang saat ditemui Kalteng Pos, menjabarkan perkembangan proyek tersebut. Ia menyebut bahwa jumlah item pekerjaan di Pahandut Seberang ada dua kawasan. Yakni di Pahandut dan Pahandut Seberang. Untuk Pahandut Seberang, itemnya adalah pasangan batu, timbunan, gradasi batu, jalan beton, dan jalan aspal. Sementara di Pahandut item pekerjaannya adalah drainase. Ia tak menyangkal proyek multiyear ini masih jauh dari mendekati selesai.
“Banjir memang masih menjadi alasan, karena berdasarkan surat wali kota Palangka Raya, ada tiga kali sesuai dengan status bencana yang ditetapkan periode September-November 2021,” ujarnya saat ditemui di kantor BPPW Kalteng, Rabu (26/1).
“Banjir dijadikan dasar kami untuk melakukan perpanjangan waktu pekerjaan,” tambahnya.
Timbunan yang saat ini belum ke arah timbunan peninggian jalan. Hanya menimbun agar alat berat bisa lewat. Untuk plang proyek yang sempat roboh dan tak terurus, pihaknya berjanji akan memperbaiki.
PT Telaga Pasir Kita selaku kontraktor, lanjutnya, tak luput dari sanksi. Surat peringatan sudah dilayangkan. Namun, Josua tidak menjabarkan detail peringatan dan sanksi yang diberikan.
“Pascabencana banjir beberapa waktu lalu, kontraktor sempat kesulitan mengejar pekerjaan, karena banyak tukang yang pulang. Waktu banjir, sebagian besar tukang bekerja di tempat lain, banyak alat banyak yang terendam banjir, material juga larut terbawa air,” bebernya, seraya menyebut saat ini pekerjaan sudah mulai berjalan lagi setelah pihak kontraktor menerima surat peringatan.