PALANGKAN RAYA-Pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait sangat intens berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dalam upaya mensukseskan program Food Estate. Secara bergiliran Presiden Joko Widodo bersama para pembantunya dalam Kabinet Indonesia Maju rutin melakukan monitoring progres pengembangan di kawasan lumbung pangan nasional tersebut.
Kemarin (6/4), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf Kepresidenan (KPS) Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kapuas.
Selain melakukan peninjauan kawasan pengembangan Food Estate, rombongan juga melihat langsung proses penanaman padi di Blok A5, Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, sekaligus briefing singkat bersama para menteri membahas tentang kemajuan yang telah dicapai oleh setiap kementerian terkait, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, serta Kemendes PDTT bersama tim ahli. Dalam kesempatan itu Luhut meminta untuk memperkuat program pendampingan baik pemerintah maupun offtaker pada petani.
“Universitas Palangka Raya mainkan peran (pendampingan) ini. Gubernur bantu ini agar Univesitas Palangka Raya terlibat langsung dalam pengembangan Food Estate,” ujar Luhut.
“Kita adalah bangsa besar, tapi harus satu, spirit ini kita pegang, jangan main-main di sini, harus serius, transparan, sekarang zaman digital, tidak ada yang rahasia lagi ke depan,” tambahnya.
Luhut juga mengutarakan arahan yang diterima dari Presiden Joko Widodo. “Presiden perintahkan kami, ini (Food Estate, red) harus jadi. Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, dan Kemendes PDTT harus bersinergi untuk menuntaskan program ini,” tegasnya.
Menurut Luhut, sangat penting adanya kolaborasi dengan tenaga ahli agar upaya pengembangan program ini maksimal. Karena itu sinergi dengan lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Palangka Raya sangat perlu. “Kita saling membuka diri dan mengoreksi sehingga ada pencapaian yang maksimal,” imbuhnya.
Implementasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung yang penting dalam menyukseskan megaproyek nasional ini.
“Kami ingin meningkatkan alat dan mesin pertanian (alsintan), lebih murah dan lebih mudah pengoperasiannya. Produksi alsintan dalam negeri wajib digunakan di sini. Saya amati pemeliharaannya baru berjalan, ke depannya harus lebih ditingkatkan,” kata Luhut.
Secara keseluruhan Luhut menilai bahwa program Food Estate di Bumi Tambun Bungai sudah berjalan baik.
“Program Food Estate di Kalteng sudah berjalan baik, itu terlihat dari apa yang sudah dikerjalan oleh Kementerian Pertanian dan juga Kementerian PUPR,” pungkasnya. (nue/ce/ala)