Selasa, November 26, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Positif Covid-19, 68 Pasien Jalani Isolasi Mandiri

PALANGKA RAYA-Selain dirawat di rumah sakit (RS) umum, swasta, maupun RS perluasan, pasien yang tertular Covid-19 juga bisa menjalani isolasi mandiri. Total ada puluhan pasien yang menjalani rawat jalan alias isolasi mandiri. Berdasarkan data RSUD Kota Palangka Raya dan RS perluasan di Hotel Batu Suli, hingga Kamis (8/4) tercatat ada 68 orang pasien yang menjalani isolasi mandiri.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun membenarkan soal sejumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Dikatakannya, pasien yang melakukan isolasi mandiri merupakan orang tanpa gejala (OTG). Kelompok ini merupakan mereka yang berdasarkan pemeriksaan sampel darah dan rontgen normal tetapi terkonfirmasi positif Covid -19.

“Mereka yang melakukan isolasi mandiri ini akan diberi obat oleh pihak RSUD Kota Palangka Raya, kondisi mereka akan selalu dipantau tiap hari melalui chat WhatsApp atau melalui call center ruang perawatan masing-masing,” ucapnya.

Baca Juga :  Minimalkan Dampak Banjir

Lama waktu pelaksanaan isolasi mandiri oleh pasien OTG adalah 14 hari hingga 21 hari usai hasil swab dinyatakan positif Covid-19. Pasien yang diperkenankan melakukan isolasi mandiri hanyalah pasien yang tidak bergejala dan tidak memiliki penyakit penyerta.

Sementara itu, sejauh ini pelayanan di RS perluasan yang berlokasi di Hotel Batu Suli dinilai ramah dan bagus. Hal tersebut disampaikan seorang mantan pasien Covid-19 rawat jalan.

“Saya dirawat kurang lebih dua minggu hingga dikeluarkan surat keterangan sehat dari pihak RS atau dokter,” ujar pria yang tak mau namanya disebutkan. Pria yang berprofesi dosen pada salah satu perguruan tinggi di Palangka Raya ini mengaku memilih menjalani isolasi mandiri karena tak merasakan gejala berat. Diperkuat dengan pertimbangan dokter atas hasil tes kesehatan.

Baca Juga :  Agustiar Sabran Beri Bantuan Sembako, Apresiasi Hasil Kerajinan Tangan WBP di Rutan

“Alhamdulillah selama isolasi mandiri pelayanan dari RS sangat ramah, petugas medisnya sangat responsif apabila saya ajukan pertanyaan melalui WhatsApp maupun telepon,” terangnya.

Dia menjelaskan, selama isolasi mandiri atau rawat jalan di rumah, tak ada petugas medis yang mengunjunginya. Meski demikian, pelayanan kontrol kesehatan diberikan secara online.

Ketika ada keluhan yang ingin disampaikan, bisa langsung menghubungi petugas medis melalui telepon maupun WhatsApp. “Obat yang diberikan ke saya itu untuk dikonsumsi beberapa hari. Apabila ada gejala lain, saya bisa langsung bertanya via WhatsApp atau sambungan telepon, dan biasanya cepat direspons oleh petugas medis,” terangnya.(ahm/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Selain dirawat di rumah sakit (RS) umum, swasta, maupun RS perluasan, pasien yang tertular Covid-19 juga bisa menjalani isolasi mandiri. Total ada puluhan pasien yang menjalani rawat jalan alias isolasi mandiri. Berdasarkan data RSUD Kota Palangka Raya dan RS perluasan di Hotel Batu Suli, hingga Kamis (8/4) tercatat ada 68 orang pasien yang menjalani isolasi mandiri.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun membenarkan soal sejumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Dikatakannya, pasien yang melakukan isolasi mandiri merupakan orang tanpa gejala (OTG). Kelompok ini merupakan mereka yang berdasarkan pemeriksaan sampel darah dan rontgen normal tetapi terkonfirmasi positif Covid -19.

“Mereka yang melakukan isolasi mandiri ini akan diberi obat oleh pihak RSUD Kota Palangka Raya, kondisi mereka akan selalu dipantau tiap hari melalui chat WhatsApp atau melalui call center ruang perawatan masing-masing,” ucapnya.

Baca Juga :  Minimalkan Dampak Banjir

Lama waktu pelaksanaan isolasi mandiri oleh pasien OTG adalah 14 hari hingga 21 hari usai hasil swab dinyatakan positif Covid-19. Pasien yang diperkenankan melakukan isolasi mandiri hanyalah pasien yang tidak bergejala dan tidak memiliki penyakit penyerta.

Sementara itu, sejauh ini pelayanan di RS perluasan yang berlokasi di Hotel Batu Suli dinilai ramah dan bagus. Hal tersebut disampaikan seorang mantan pasien Covid-19 rawat jalan.

“Saya dirawat kurang lebih dua minggu hingga dikeluarkan surat keterangan sehat dari pihak RS atau dokter,” ujar pria yang tak mau namanya disebutkan. Pria yang berprofesi dosen pada salah satu perguruan tinggi di Palangka Raya ini mengaku memilih menjalani isolasi mandiri karena tak merasakan gejala berat. Diperkuat dengan pertimbangan dokter atas hasil tes kesehatan.

Baca Juga :  Agustiar Sabran Beri Bantuan Sembako, Apresiasi Hasil Kerajinan Tangan WBP di Rutan

“Alhamdulillah selama isolasi mandiri pelayanan dari RS sangat ramah, petugas medisnya sangat responsif apabila saya ajukan pertanyaan melalui WhatsApp maupun telepon,” terangnya.

Dia menjelaskan, selama isolasi mandiri atau rawat jalan di rumah, tak ada petugas medis yang mengunjunginya. Meski demikian, pelayanan kontrol kesehatan diberikan secara online.

Ketika ada keluhan yang ingin disampaikan, bisa langsung menghubungi petugas medis melalui telepon maupun WhatsApp. “Obat yang diberikan ke saya itu untuk dikonsumsi beberapa hari. Apabila ada gejala lain, saya bisa langsung bertanya via WhatsApp atau sambungan telepon, dan biasanya cepat direspons oleh petugas medis,” terangnya.(ahm/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/